Pengadil lapangan tidak pelak merupakan salah satu faktor penting dalam sebuah permainan sepakbola. Tanpa adanya sang pengadil maka jalannya pertandingan bisa jadi akan berlangsung tidak adil dan mengubah segala sesuatunya menjadi kacau. Pengadil lapangan yang biasa kita sebut wasit ini juga sesekali menjadi bintang pertandingan saat keputusannya dinilai kontroversial dan menentukan jalannya sebuah pertandingan.
Sebut saja nama-nama wasit beken terbaik yang namanya sudah tidak lagi asing bagi para pecinta sepakbola dunia. Ada Pierluigi Collina yang disebut sebagai wasit sepakbola terbaik, Howard Webb yang kerap dituding sebagai salah satu pendukung Manchester United, Cuneyt Cakir yang sebaliknya begitu dibenci oleh pecinta Manchester United, Martin Atkinson, Nicola Rizzoli, Michael Oliver, hingga wasit asal Jepang Yuichi Nishimura.
Kali ini, salah satu wasit terbaik dunia dalam 3 tahun terakhir yang berkiprah di Inggris mencuri perhatian media setelah keputusannya untuk hijrah ke Arab Saudi guna menjadi salah satu head of referee di Arab Saudi (pemimpin pengadil lapangan atau wasit utama). Nama dari sang wasit adalah nama yang pastinya sudah begitu akrab di telinga kita semua apalagi para pecinta sepakbola Inggris. Ya dialah Mark Clatenburg.
Wasit berusia 41 tahun yang dinobatkan sebagai ‘Wasit sepakbola terbaik dunia” di Dubai Globe Soccer Awards ini berujar bahwa ia ingin membantu meningkatkan mutu, kualitas, serta pengetahuan tentang pengadil lapangan di Arab Saudi. Bahkan demi melanjutkan tugas pendahulunya Howard Webb yang akan hijrah ke Major League Soccer, Clattenburg sudah menolak gaji luar biasa dari Chinese Super League.
Meski demikian, Clattenburg masih akan menjalani sisa kontraknya di Liga Inggris hingga akhir musim nanti dengan pertandingan terdekatnya pada akhir minggu ini saat memimpin laga West Bromwich Albions menghadapi AFC Bournemouth.
Walaupun tidak bersih dari beberapa kontroversi, Clattenburg yang pernah tertangkap kamera menjulurkan lidah berkali-kali tanpa alasan jelas di laga Atletico Madrid menghadapi Real Madrid ini sudah mencicipi laga-laga paling panas di dunia. Clattenburg sukses menjadi wasit utama pada laga final Piala FA, final Liga Champions, hingga final Piala Eropa 2016 lalu di Paris.
“Clattenberg akan selalu menjadi contoh dan panutan bagi generasi berikutnya di atas lapangan. Dia meninggalkan jejak rekam yang akan diikuti oleh penerus setelahnya”, ujar Proffesional Game Match Officials Ltd. “Kami menghargainya sebagai aset berharga di Inggris dan berharap bahwa ia meninggalkan sesuatu yang positif bagi perkembangan sepakbola Inggris. Saya percaya ada masa depan yang lebih baik dari kesempatan menarik yang ia dapatkan ini”.
Liga Inggris sepertinya akan merindukan salah satu pengadil terbaik mereka ini di musim mendatang.
All the best Mark!