Chelsea sudah kalah 20 kali musim ini. Yang terbaru, mereka kalah 3-1 dari Arsenal dalam lanjutan laga Liga Primer pekan ke-34. Chelsea yang sudah 2 kali mengganti pelatih dan juga mengalami perubahan kepemilikan musim ini memang tampil hancur-hancuran. Lampard yang kembali ditunjuk sebagai pelatih pun nyatanya hanya membuat Chelsea kian terperosok dengan rekor 6 kekalahan dalam 6 laga semenjak kembali ke Stamford Bridge.
Chelsea kini tertahan di peringkat ke-12 klasemen sementara Liga Primer dan hanya terpaut 9 poin dari Leeds United yang duduk di peringkat ke 17. Dengan rentetan pemain berkualitas seperti yang Chelsea miliki, jelas raihan 39 poin dari 33 laga adalah sebuah bencana. Mereka lebih banyak mengoleksi kekalahan daripada hasil seri apalagi kemenangan di liga musim ini.
Dengan tidak jelasnya arah klub di bawah pemilik baru, Chelsea yang musim depan takkan bermain di Eropa jelas punya banyak pekerjaan rumah. Bukan tidak mungkin Chelsea akan ditinggal beberapa pemain bintangnya karena ketidakjelasan ini. Pelatih baru mereka pun belum jelas hingga saat ini. Meski ada beberapa nama seperti Pochettino yang kian santer dikabarkan segera menjabat sebagai pelatih baru Chelsea musim depan, belum tentu hal itu akan menjadi jalan keluar bagi Chelsea untuk berprestasi lebih baik.
Chelsea tentu butuh kestabilan menghadapi musim yang baru. Namun, saat selama ini mereka terbiasa untuk mendapatkan hasil yang instan, bisa jadi kali ini Chelsea dan para pendukungnya harus jauh lebih bersabar dalam menghadapi kenyataan yang ada.
Lampard mengatakan sebelum laga menghadapi Arsenal bahwa Ia melihat kemiripan tentang apa yang terjadi di tubuh Chelsea dengan apa yang Arsenal alami selama masa transisi di musim-musim sebelumnya. Namun, tentu semua pihak yang mengerti tahu bahwa cara yang dipakai kedua tim ini sangatlah jauh berbeda terutama saat kita bicata tentang proses.
Chelsea sudah ditampar keras musim ini. Jika tak banyak berbenah di musim depan, bukan tidak mungkin perpindahan kekuasaan di awal musim ini adalah awal dari zaman Chelsea kembali menjadi salah satu tim yang…….medioker alias biasa-biasa saja.
Kadang bagus, kadang tampil buruk. Ya medioker.