Pemerintah Italia telah memberikan lampu hijau kepada Serie A untuk kembali memainkan sisa laga musim 2019/20 meski di bawah ancaman wabah Covid-19.
Menurut laporan, klub-klub Serie A akan diizinkan untuk menjadwalkan sesi pelatihan pada 18 Mei dengan sayarat-syarat tertentu untuk dipatuhi.
Mulai pekan depan, masa lockdown di Italia rencananya akan ditiadakan, dan para atlet sepak bola akan dapat berlatih dalam kelompok kecil atau secara per orangan.
Tetapi periode panjang yang luar biasa ini yang dihasilkan dari wabah yang sangat mengancam tidak akan tanpa konsekuensi, setidaknya dalam jangka pendek.
Banyak penggemar sekarang bertanya-tanya apa yang menanti mereka. Dalam mikrokosmos bola bundar, pemersatu populasi yang biasa, akankah momok Covid-19 terus menyerang publik dan para pemain Serie A utamanya.
Melalui media sosialnya, gelandang Juventus Blaise Matuidi memposting sebuah pernyataan mengenai masa-masa sulit Covid-19.
Gelandang asal Prancis itu telah dinyatakan positif terjangkit Covid-19. Dia adalah pemain Juventus kedua yang dites positif sejak wabah dimulai dua bulan lalu.
“Saya bertanya-tanya, apa yang akan terjadi dalam sepakbola dan dalam kehidupan sehari-hari? Ketika saya positif, saya bahkan tidak bisa pergi berbelanja. Dan bahkan ketika saya mulai berbelanja lagi, saya dalam kondisi psikosis.” kata Matuidi.
“Anda berkata pada diri sendiri: ‘Orang ini tidak boleh terlalu dekat, Anda tidak pernah tahu.’ Anda harus kuat secara mental. Itu akan memakan waktu. Ini adalah sesuatu yang baru bagi kita semua,” tambah Matuidi.
Sekarang, Covid-19 adalah sesuatu dari masa lalu bagi Juventus, tetapi tidak untuk bumi ini. Meskipun negara-negara yang telah mengambil langkah-langkah yang diperlukan secara bertahap melihat jumlah kasus menurun, masa depan olaharaga tetap tidak ada kepastian.
Juventus sejauh ini masih kokoh berada di puncak klasemen sementara Serie A dengan mengoleksi 63 poin, satu poin berada di depan Lazio.
Serie A telah ditangguhkan sejak 9 Maret, ketika pemerintah memerintahkan masa lockdown secara nasional karena wabah Covid-19. Hingga saat ini, korban meninggal akibat virus mematikan tersebut telah mencapai sekitar 28.710 orang.