Manchester City dan Liverpool benar-benar pantas menjadi contoh perihal bagaimana rivalitas kedua tim mampu membuat masing-masing dari mereka mengeluarkan kemampuan terbaik tiap tim tersebut. Kedua pelatih, staff, hingga para pemain bermain hingga nampak melewati batas terbaik kemampuan mereka sendiri hingga penghujung musim 2021/2022.
Sama-sama meraih kemenangan dengan cara comeback, Manchester City meraih kemenangan dengan selisih 1 poin dari Liverpool. Kemenangan 3-2 setelah sempat tertinggal 2 gol di 14 menit terakhir melalu duo gol Gundogan serta Rodri membawa Pep Guardiola meraih trofi Liga Primernya yang ke-4 dalam 5 tahun terakhir. Tentu 1 piala lainnya jadi milik Klopp serta Liverpool yang juga sungguh luar biasa setelah berhasil membuat seluruh penonton tegang kala City masih tertinggal dari Aston Villa. Liverpool berhasil menang 3-1 dan kini harus puas di posisi runner-up sebelum menghadapi 1 laga terakhir musim ini di Paris hari Minggu mendatang.
Kedua pelatih pantas bangga akan pencapaian anak asuh mereka. Manchester City dan Liverpool paham betul arti konsistensi serta determinasi yang diperlukan untuk layak disebut sebagai tim yang berhak menyandang gelar juara. Bayangkan, kedua tim terus saling mendorong satu sama lain semenjak 4 musim lalu. Kini, setelah lebih dari 60 laga musim ini, kedua tim bahkan masih bisa terus memberika yang terbaik meski kaki-kaki serta mental para pemain pastinya sudah terkuras hingga titik yang sangat melelahkan.
City mencetak 96 gol dan Liverpool mencetak 93 gol. Kedua tim juga sama-sama kebobolan dengan jumlah gol yang sama yakni 26 kali. Hal ini sungguh menunjukkan dominasi mereka yang beda level dengan tim-tim lain. Entah bagaimana kelanjutan persaingan mereka, tapi banyak yang menilai bahwa persaingan ini masih akan terus berlangsung dalam beberapa tahun lagi. Tentu kita tahu bagaimana perekrutan Erling Haaland akan membuat City lebih menakutkan di atas kertas musim depan. Liverpool pun pasti akan mencari berbagai cara terbaik untuk memperkuat skuad mereka musim depan. Perekrutan Luis Diaz tentu menjadi patokan yang baik perihal cara memperkuat tim yang sudah meraih semua trofi di bawah kepemimpinan Klopp ini.
Sungguh sebuah berkah bisa menyaksikan dua tim terbaik dunia saat ini terus saling mengasah satu sama lain hingga saat terakhir. Sebagai pendukung tim lain, mungkin rasa kagum telah mengalahkan rasa iri melihat bagaimana konsistensi kedua tim ini bisa membuat siapapun yang menyaksikan persaingan mereka, ikut tenggelam dan larut dalam serunya olahraga terbaik dunia yang bernama sepakbola.