Argentina dan Kroasia akan menjalani laga semifinal Piala Dunia 2022 dini hari besok (WIB). Meski diunggulkan karena faktor sejarah hingga harapan akan akhir kiprah internasional Messi, Kroasia takkan menyerah begitu saja dan berharap mampu kembali ke partai puncak setelah sebelumnya melakukan hal serupa 4 tahun silam.
Meski fokus akan lebih banyak menyorot pemain Argentina bernomor punggung 10, Kroasia juga punya pemain bernomor punggung 10 yang tak bisa dipandang sebelah mata. 4 tahun silam, Luka Modric menancapkan namanya sebagai salah satu pemain sepakbola terbaik dunia dengan raihan Ballon d’Or dan peraih pemain terbaik di Rusia. Meraih segalanya bersama Real Madrid di level klub, Modric memang merupakan salah satu maestro lapangan tengah yang pantas disejajarkan dengan legenda terdahulu di dunia sepakbola.
Melakoni debut bersamaan dengan Messi di tahun 2006, Modrid muda kala itu sudah memberikan kesan istimewa. Ia bisa mengimbangi pemain senior Argentina seperti Cambiasso dan Riquelme dalam laga persahabatan yang berakhir 3-2 untuk kemenangan Kroasia. Bergerak jauh ke 12 tahun setelahnya, di Piala Dunia 2018, Modrid menjadi aktor utama dalam kemenangan Kroasia 3 gol tanpa balas atas Argentina di fase grup. Setelahnya, Modrid memimpin Kroasia menuju partai puncak meski pada akhirnya harus mengakui keunggulan Perancis kala itu.
Di usia yang telah menginjak angka 37 tahun, Modric seharusnya akan menjalani Piala Dunia terakhirnya sama seperti Messi yang sudah memasuki usia 35 tahun. Keduanya harus memberikan segalanya guna tak meninggalkan Qatar dengan rasa penyesalan seumur hidup.
Mematikan Messi memang jadi target dari semua tim yang akan menghadapi Argentina, namun Modric merupakan maestro yang tak kalah penting dan superior bagi Kroasia. Jika gagal menetralisir pemain ini, bisa jadi impian Argentina untuk memberikan kado terindah bagi Messi akan gagal secara spektakuler.