Setelah panjangnya drama yang ditimbulkan, Lukaku akhirnya resmi dipinjamkan ke AS Roma untuk musim 2023/2024 ini. Lukaku akan bereuni bersama Jose Mourinho yang pernah melatihnya kala bermain di Chelsea serta Manchester United.
Lukaku resmi dipinjam dari Chelsea yang belum (atau tidak) menginginkan jasanya lagi dan kepindahannya ke Roma juga membuat Lukaku harus rela gajinya dipotong demi mendapatkan kepastian bermain sebagai pesepakbola profesional. Seperti yang kita tahu, Lukaku membuat Inter Milan murka dengan membuka negosiasi bersama Juventus saat Inter dirasa masih membutuhkan jasanya. Hal ini dianggap sebagai bentuk pengkhianatan oleh pendukung Inter Milan hingga pemain asal Belgia ini pada akhirnya dikucilkan musim ini.
Dan kini, bersama Jose Mourinho yang kerap membelanya, Lukaku diharapkan segera bangkit dari keterpurukan. Usai menjadi pahlawan saat Inter meraih Scudetto 2 musim silam, Lukaku memang mengalami penurunan performa. Ia gagal di Chelsea dan lantas menjadi salah aktor yang dianggap biang keladi kegagalan Inter di partai final Liga Champions musim lalu menghadapi Manchester City.
Di Roma, Mourinho sendiri menilai Lukaku yang kini ditanganinya adalah sosok Lukaku yang sudah matang. Saat di Chelsea, Mou menilai Lukaku sebagai seorang pemain muda. Di Manchester United, Mou melihat sosok Lukaku sebagai pemain yang tengah berkembang. Kini, Mou merasa Lukaku sudah siap dan dianggap bisa membuktikan pada dunia bagaimana Ia pantas disebut sebagai salah satu striker paling elit di dunia sepakbola.
Saat merasa didukung dan dilindungi, seharusnya seorang pemain bisa bermain lebih percaya diri. Jika Lukaku ingin membalikkan reputasinya musim ini, maka tidak ada tempat dan pelatih yang lebih pas daripada Roma serta Mourinho.
Jadi, mampukah Mourinho membangkitkan serigala terluka dalam wujud Lukaku pada musim 2023/2024 ini?