Kita tahu bahwa masa – masa keemasan Messi dan Ronaldo akan segera berakhir. Di usia yang tak lagi muda untuk ukuran pesepakbola, tongkat estafet dua pemain terbaik dunia selama kurang lebih 12 tahun terakhir ini sudah seharusnya diberikan pada pemain di generasi berikutnya. Sayang, nama-nama seperti Neymar, Hazard, Kevin De Bruyne, hingga Lewandowski tak lagi cukup muda untuk memulai era mereka sendiri. Praktis, kita butuh pemain yang bisa meneruskan konsistensi persaingan Messi dan Ronaldo dengan melihat nama – nama pemain. yang masih berusia 23 tahun ke bawah.
Jelas nama Kyliann Mbappe jadi satu dari sekian nama yang diyakini akan jadi pemain terbaik dunia setelah era duopoli Messi-Ronaldo berakhir. Selain itu ada nama Ansu Fati dan Joao Felix yang juga diharapkan mampu masuk ke dalam jajaran elit masa depan tersebut. Jadon Sancho bisa kita anggap akan meramaikan peta persaingan jika mampu tampil lebih konsisten. Meski demikian, berkaca pada situasi saat ini, kemungkinan besar pemain-pemain di atas selain Mbappe belum atau tak mampu tampil konsisten secara terus menerus.
Mbappe bisa dibilang jadi pemain yang lebih konsisten dibandingkan nama – nama pesaingnya di atas. Gelar internasional bersama tim nasional Perancis sudah berhasil Ia raih dan menyisakan gelar di level klub untuk menorehkan namanya dalam sejarah abadi olahraga sepakbola. Mbappe hanya butuh konsistensi dan klub yang lebih beken dari Paris Saint German untuk mengukuhkan dominasinya.
Namun, perlu diingat bahwa ada satu pemain yang bisa jadi akan terus membayangi Mbappe di sisa karirnya ke depan. Tak lain dan tak bukan, pemain yang diyakini mampu terus tampil konsisten tersebut bernama Erling Braut Haaland. Pemain berusia 20 tahun asal Norwegia ini diprediksi akan menjadi penyerang bahkan calon pemain terbaik dunia berikutnya. Konsistensinya semakin teruji setelah Ia baru saja mencetak 16 gol dalam 12 laga perdananya di ajang Liga Champions. Semenjak pindah ke Dortmund, Haaland juga konsisten mencetak gol dan telah mencatatkan 10 gol serta 2 assists di 7 laga Bundesliga musim ini.
Mungkin yang mempersulit keadaan Haaland hanyalah status kewarganegaraannya sebagai warga Norwegia. Sulit rasanya berharap Haaland mampu mempersembahkan suatu kejutan bagi negaranya. Tentu kita tidak senaif itu mengingat sepakbola adalah olahraga yang dimainkan dengan 11 pemain di lapangan.
Praktis, Haaland harus mampu mendominasi Mbappe dengan raihan prestasi di level klub guna memperpanas persaingan generasi baru ini. Mereka sudah sempat sekali bertemu pada babak 16 besar Liga Champions musim lalu dengan Mbappe dan PSG yang keluar sebagai pemenang. Dan jika memang persaingan mereka berlanjut, baiklah kita berdoa agar Mbappe dan Haaland tak berlabuh pada tim baru yang sama di kemudian hari atau setidaknya dalam waktu dekat.
Semoga saja, persaingan Mbappe dan Haaland mampu berjalan awet dan juga diramaikan persaingan pemain muda potensial lainnya yang sempat saya sebut di atas. Buat yang pemain favoritnya tak saya sebutkan mohon jangan diambil hati. Bagaimanapun tulisan ini semuanya hanya berdasar pada sebuah harapan yang belum tentu terjadi bukan?