Manchester United harus mengakhiri rekor tidak terkalahkan mereka dalam 17 pertandingan terakhir setelah kalah menghadapi Hull City 2-1 dalam putaran semifinal leg ke-2 Piala Liga Inggris dini hari tadi (WIB), Meski demikian, gol Paul Pogba sudah cukup untuk menghantarkan United ke Wembley setelah sebelumnya United berhasil mengalahkan Hull dengan skor 2-0 di putaran pertama laga semifinal di Old Trafford. Aggregat akhir 3-2 membawa United ke laga pamungkas menghadapi Southampton 26 Februari mendatang.
Jose Mourinho, dengan rambut model barunya bergaya cepak ala militer nampak tenang di pinggir lapangan. Dalam beberapa pertandingan terakhir United, Mourinho terlihat begitu tenang, mungkin pengecualian pada menit akhir laga menghadapi Liverpool beberapa saat lalu.
Namun ketenangan Mourinho ini mendapatkan pujian dari pelatih terdahulu United, Sir Alex Ferguson. “Dia sangat tenang dan terkontrol dengan sangat baik. Keseluruhan tim menjadi cerminan Mourinho saat ini dan itu merupakan hal yang sangat baik”. Mourinho pun menyampaikan pujian yang menyambut kata-kata manis Ferguson tersebut. “Dia yang terbaik disini. Selamanya, Olf Trafford akan selalu menjadi rumah terbaik yang menyambut Sir Alex.”
Mourinho yang di awal musim sempat keteteran membawa United meraih hasil konsisten kini mulai menunjukkan magisnya di ruang ganti pemain. United, meski kini masih duduk di peringkat ke 6 Liga Inggris kini hanya terpaut 6 poin dari Arsenal di peringkat ke 2. Bahkan, kini, tanpa mengecilkan peluang Southampton, diatas kertas, Mourinho berpeluang besar meraih trofi perdananya bersama si Setan Merah.
Rekor Mourinho di final pun terbilang menjanjikan. 10 kemenangan dalam 11 laga final yang ia hadapi. Bahkan bersama Chelsea, Mourinho merasakan 3 kali juara Piala Liga tersebut dengan 2 diantaranya dibarengi dengan gelar juara Liga Inggris di akhir musimnya.
Jadi, mampukah Mourinho meraih gelar perdananya bersama Manchester United? Mari kita harapkan Southampton akan menghadirkan perlawanan sengit yang mungkin saja akan memberi noda pada rekor mentereng Mourinho dalam laga final yang ia lakoni.