Setelah menangani Arsenal selama 22 tahun, sang arsitek Arsene Wenger akhirnya memutuskan untuk pensiun pada akhir musim ini.
Meski nirgelar Premier League sepanjang 14 tahun terakhir dan belakangan ini menerima banyak kritik, bahkan tak sedikit yang menyerukannya mundur, Wenger bergeming. Hingga akhirnya, ia memutuskan mundur ketika Arsenal sudah memastikan lolos ke semifinal Liga Europa musim ini.
Saat ini Arsenal terpuruk di peringkat keenam klasemen sementara Premier League. Meski begitu, tangan dingin Wenger bersama Arsenal disebut punya pengaruh besar dalam sepak bola Inggris secara keseluruhan.
Permainan yang diracik manajer asal Prancis itu jadi satu di antara hal yang bakal jadi peninggalannya di Arsenal, di samping kebijakan transfer yang dilakukannya selama ini.
Bicara soal kebijakan transfer, ada beberapa keputusan Arsene Wenger dalam hal mendatangkan pemain yang terbukti menuai kesuksesan. Siapa saja mereka? Berikut ini adalah beberapa di antara rekrutan sukses Arsene Wenger di Arsenal.
Patrick Viera
Viera adalah satu di antara pemain dalam periode keemasan Arsene Wenger. Selama berkostum The Gunners, gelandang bertenaga kuda ini merupakan jantung Arsenal sekaligus kapten tim.
Selama kariernya di Arsenal sejak 1996, ia mengecap tiga gelar juara Premier League, satu di antaranya dengan rekor tak terkalahkan pada 2003-2004, dan empat gelar juara Piala FA. Viera meninggalkan Arsenal pada 2005.
Thierry Henry
Henry gabung di Arsenal dua pekan sebelum perayaan ulang tahun ke-22 pada Agustus 1999. Ia sudah datang dengan status juara dunia bersama Timnas Prancis. Namun, ia sempat mengecap catatan tak meyakinkan saat bersama Juventus.
Robert Pires
Penyerang sayap ini tiba di Arsenal dari Marseille pada 2000 dengan nilai transfer 6 juta poundsterling. Pires membawa “darah pemenang” lantaran sebelumnya ia ikut mempersembahkan gelar juara Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000 bersama Prancis.
Keberadaannya menyempurnakan kepingan puzzle dalam skema serangan Arsenal yang iconic dan invincible pada 2003-2004, bersama Freddie Ljunberg, Dennis Bergkamp, dan Thierry Henry.
Sepanjang kiprahnya hingga 2006, Robert Pires mengoleksi 84 gol, beberapa di antaranya jadi yang tak terlupakan mengingat ia bermain dalam masa keemasan Arsenal.
Sol Campbell
Perekrutan Campbell dengan status bebas transfer dari Tottenham Hotspur masih dikenang sebagai satu di antara transfer kontroversial dalam sejarah Premier League. Keputusannya hijrah ketika itu mengagetkan dunia sepak bola mengingat ia datang dari klub rival.
Tetapi, keputusan Wenger mendatangkan Campbell terbukti tepat karena bek tengah itu akhirnya tercatat jadi bagian penting Arsenal. Sol Campbell merupakan bagian the invincible Arsenal pada 2003-2004.
Pada musim pertamanya bersama Arsenal, Campbell langsung memenangi gelar juara Premier League 2001-2002. Kerja samanya di lini belakang bersama Tony Adams serta Martin Keown menyedot banyak atensi.
Bek asal Inggris ini juga ikut membantu Arsenal tak kebobolan selama 995 menit di Liga Champions 2005-2006 dalam perjalanan menuju final. Di final, Campbell mencetak gol pembuka Arsenal, meski akhirnya kalah 1-2 dari Barcelona.
Robin van Persie
Penyerang asal Belanda ini gabung bersama Arsenal dari Feyenoord pada 2004 dengan nilai kontra 2,75 juta poundsterling. Ia sempat berada di bawah bayang-bayang Thierry Henry, sebelum akhirnya bisa keluar dan unjuk gigi bahkan bekerja sama dengan “seniornya” itu di lini depan Meriam London.
Bimbingan Wenger diyakini membuat van Persie jadi penyerang tengah yang lengkap. Dia berhasil menjaringkan 132 gol dalam 278 pertandingan bersama The Gunners.
37 gol yang dicetaknya sepanjang 2011-2012 dalam berbagai ajang membuat van Persie mengoleksi berbagai gelar personal seperti penghargaan FWA dan PFA Player of the Year.
Robin Van Persie mengakhiri karier di Arsenal pada akhir musim 2011-2012 dengan bergabung ke Manchester United.