Memasuki usia yang ke 35 di bulan Mei mendatang, Chris Paul tentu tak bisa mengandalkan fisiknya terus menerus. Apalagi ia cuma memiliki tinggi badan sekitar 183 cm, sebuah ukuran yang tergolong kecil bagi seorang point guard. Meski umurnya tidak lagi muda, namun permainan Paul saat ini semakin efektif nan efisien. Hal itulah yang disebut sebagai, mental berbicara.
Selama 15 musim berkelana di dunia NBA, Paul memang dikenal mempunyai IQ yang luar biasa. Visinya di atas lapangan, kemampuan dalam memberikan assists, hingga kecermatan meraih bola steals, membuat nama CP3 sangat ditakuti oleh para lawan. Hanya saja sejak hijrah ke tim Oklahoma City Thunder pada musim kompetisi 2019-20, Paul bermain tidak terlalu ngotot. Ayah dari 2 orang anak tersebut lebih memberikan kesempatan kepada Shai Gilgeous-Alexander (21 tahun) dan Dennis Schröder (26 tahun) untuk berkembang.
Akan tetapi kala Thunder membutuhkan Paul, ia selalu siap. Statistik mencatat, Paul memimpin NBA dengan membukukan 144 poin di masa genting (skor pertandingan hanya berbeda 5 poin dalam 5 menit terakhir kuarter ke 4, atau perpanjangan waktu). Itulah alasan mengapa Thunder bercokol di urutan ke 5 klasemen sementara wilayah barat, sambil mengoleksi 40 kemenangan serta 24 kekalahan.
Terminologi mental berbicara juga terefleksi jelas pada cetakan rata-rata Paul musim ini, dimana ia berhasil menorehkan 17.7 poin, 4.9 rebounds, 6.8 assists, dan 1.6 steals per-laga.