Wojciech Szczesny sudah resmi berseragam Juventus pada musim 2017/2018 mendatang. Sempat diisukan untuk kembali ke Arsenal guna bersaing dengan Petr Cech, kini Szczesny yang telah membela Arsenal selama 11 tahun lamanya harus rela mengucapkan selamat tinggal pada klub yang telah membesarkan namanya.
Bersama The Gunners, Szczesny berhasil menembus tim utama pada musim 2010/2011 dan melakukan beberapa aksi heroik yang membuatnya dianggap sebagai salah satu kiper muda paling potensial di dunia sepakbola. Hanya saja, rangkaian aksi inkonsisten serta sikapnya yang tidak disiplin membuatnya harus mengalami pasang surut dalam karirnya selama ini. Ia mempersembahkan 2 titel Piala FA selama membela Arsenal dan pada musim 2015/2016 kedatangan Petr Cech membuat posisinya sebagai penjaga gawang utama hilang dan ia harus rela dipinjamkan ke tim besar Serie A AS Roma.
Bersama AS Roma, musim lalu Szczesny menjadi kiper yang paling sedikit kebobolan di ajang Serie A. Penampilannya jauh lebih tenang dan matang dibandingkan kala membela Arsenal.
Saat ia diharapkan mampu kembali ke London dan mengantisipasi penurunan performa Cech, Juventus datang dengan penawaran yang memang akan sulit ditolak oleh penjaga gawang muda manapun (Szczesny baru berusia 26 tahun, masih tergolong sangat muda untuk usia seorang penjaga gawang).
Buffon yang telah berusia 39 tahun disinyalir akan tetap menjadi pilihan utama di musim depan untuk ajang Serie A. Namun untuk partai Coppa Italia ataupun Liga Champions, Szczesny nampak akan menjadi pilihan utama Allegri. Meskipun hal tersebut tidak terjadi, menit bermain pasti akan diberikan oleh Allegri guna mempertahankan performa gemilangnya musim lalu.
Kesempatan Szczesny untuk dimentor langsung oleh sang legenda Buffon juga menjadi harta yang tidak akan tergantikan. Mempelejari sesuatu dari yang terbaik adalah langkah awal termudah untuk menjadikan diri sebagai yang nomor satu.
“Saat Juventus mendatangi Anda, itu semua karena Anda adalah orang yang terpilih. Saya tidak ragu menerima tawaran mereka karena klub ini adalah tempat terbaik bagi perkembangan karir saya di masa depan”, ujar Szczesny.
Ia juga tidak lupa mengucapkan kata perpisahan yang begitu manis untuk timnya terdahulu Arsenal. Ia bahkan berujar bahwa Arsenal akan selalu menjadi bagian dari identitas dirinya untuk selamanya.
Dan andai Szczesny berhasil menggunakan waktunya sebaik mungkin sebagai suksesor Buffon di Juventus dalam beberapa tahun mendatang, Arsenal akan menjadi pihak yang paling tersakiti dari keberhasilan mantan anak didik mereka tersebut.
Menuju nomor satu.
Jika saya menjadi Szczesny, itulah kata-kata yang akan selalu saya patri dalam ingatan setiap harinya.