Kevin De Bruyne melanjutkan penampilan gemilangnya dengan mencetak 2 assists (1 assist tidak langsung setelah dirinya dilanggar dan Mahrez mencetak gol dari tendangan bebas) kala bertamu ke Goodison Park kemarin. Hasil ini membawa City berhasil membuntuti Liverpool di puncak klasemen dengan selisih 5 poin dari 7 pertandingan sejauh ini.
Jika memang Liverpool harus takut, maka nama De Bruyne harus jadi nama pertama yang mereka khawatirkan selain kesalahan sendiri seperti apa yang terjadi pada musim lalu. Peluang emas Liverpool tahun ini pun bisa saja kembali pupus karena sepak terjang pemain asal Belgia yang semakin mengukuhkan diri sebagai kreator nomor satu di dunia sepakbola saat ini. Jika bukan karena cedera, mungkin musim lalu pun hasilnya takkan jauh berbeda. Bahkan mungkin City bisa saja memastikan gelar juara lebih cepat.
Dengan raihan 2 gol dan 8 assists sejauh ini, De Bruyne menjadi motor utama serangan City yang begitu dinamis. Pergerakannya seakan menghidupkan potensi terbaik dari pemain bintang di sekitarnya seperti Agueru, Jesus, Sterling, Bernardo Silva, Mahrez, hingga David Silva yang akan menjalani musim terakhirnya di Manchester musim ini. Jika bisa menghindari resiko cedera, De Bruyne bisa saja menjalani musim terbaik dalam karirnya.
Meski demikian, ada satu misi yang bisa memastikan posisi nomor satu buat De Bruyne. Setidaknya sebagai seorang maestro lini tengah di Eropa atau dunia gelar Liga Champions adalah sesuatu yang seharusnya tak luput dari genggaman. Apalagi jika hal tersebut ditambah dengan performa gemilang pada pagelaran Piala Eropa 2020 tahun depan.
Bagi saya, De Bruyne adalah yang terbaik sejauh ini di musim 2019/2020. Jika terus konsisten, mungkin saja akan ada nama yang lebih pantas daripada Luka Modric sebagai pemecah dominasi akhir era Messi dan Ronaldo.