Mengakhiri petualangannya selama 8 musim bersama Liverpool, Divock Origi kini berlabuh pada tim merah yang baru di Italia, AC Milan. Habisnya masa kontrak Origi di Anfield membuat Milan mampu mendatangkan pemain berusia 28 tahun ini secara cuma-cuma. Origi sendiri memang ingin petualangan baru setelah meraih seluruh gelar yang bisa Ia raih selama bermain di Inggris.
Origi paham betul bahwa AC Milan adalah klub besar yang memiliki tradisi kuat layaknya Liverpool. Nama besar seperti direktur teknik, Paolo Maldini juga menjadi alasan kepindahannya ke kota fashion tersebut. Visi dari Maldini dan Massara selaku direktur olahraga meyakinkan Origi untuk memperkuat tim peraih scudetto musim lalu tersebut.
Di usia 28 tahun, Origi diharapkan mampu meremajakan lini depan AC Milan yang sudah cukup renta. Nama seperti Olivier Giroud dan Zlatan Ibrahimovic sudah menginjak usia 35 dan 40 tahun. Meski Ibra sudah resmi memperpanjang durasi kontraknya selama 1 musim, jelas Ibra tak jadi semakin muda dan mampu menopang Milan di sepanjang musim depan. Origi sendiri terbiasa dengan peran sebagai pelapis. Tanpa mengurangi hormat akan kemampuannya, Origi memang dikenal sebagai supersub yang sungguh bisa diandalkan selama bermain bersama Liverpool.
Banyak momen ikonik yang Origi ciptakan seperti kala mencetak 2 gol saat comeback menghadapi Barcelona, gol kemenangan di final Liga Champions menghadapi Spurs, gol menit akhir di derby Merseyside, dan banyak lagi. Total, Origi mencatatkan 41 gol selama 175 kali bermain dalam balutan seragam merah Liverpool.
Kini siapkah Origi kembali menjadi penyelamat bagi tim berseragam merah yang bernama AC Milan saat keadaan membutuhkan? Meski keyakinan tersebut sungguh besar adanya, hanya waktulah yang bisa memastikan jawab dari pertanyaan tersebut.