Bekas juara dunia kelas berat Mike Tyson mulai prihatin dengan dunia tinju sekarang. Ia mengaku generasi petinju saat ini memiliki kekurangan dalam kepribadian, dan faktor tersebut telah berkontribusi dalam penurunan olahraga tinju setelah tahun 80-an
Hal tersebut disampaikan oleh Tyson saaat berada di Mumbai untuk mempromosikan peluncuran kompetisi seni bela diri campuran Kumite 1 League.
“Ini berbeda karena mereka bukan tokoh besar. Sebagian besar petinju saat ini adalah orang-orang yang sangat lugas. Mereka benar-benar orang baik dan mereka adalah individu yang baik.” kata Tyson.
“Saya selalu bermasalah. Saya selalu di sana-sini jadi itulah mengapa saya selalu ada di koran dan itulah mengapa itu berbeda. Mereka benar-benar pria yang lurus. Saya benar-benar liar dan seorang anak muda yang selalu mendapat masalah.” Sambung Tyson.
Sejauh ini, sedikit petinju di semua kelas menjadi bahan pembicaraan media dalam hal negatif. Ini jauh berbeda ketika Tyson membuat sensasi di zamannya.
Tinju telah menerima persaingan ketat dari seni bela diri campuran, khususnya dari UFC, yang menjadi sangat populer dengan penggemar olahraga tempur yang lebih muda.
Tyson menambahkan ia menikmati pertandingan tinju lintas olahraga tahun lalu antara juara dunia multi-divisi tak terkalahkan Floyd Mayweather Jr dan Conor McGregor dari Ultimate Fighting Championship (UFC). Mayweather menghentikan McGregor di ronde ke sepuluh.
“Saya pergi ke UFC sepanjang waktu. Itu pertarungan yang bagus. Saya terhibur. Di sana ada petarung-petarung hebat seperti Conor McGregror yang sukses naik ring tinju bersama petinju Floyd Mayweather.” kata Tyson.
Mike Tyson dikenal sebagai petinju berbahaya dan ganas di zamannya. (Sumber:www.nationalpost.com)
Mengenakan seragam kemeja celana Hawaii saat berkunjung ke Mumbai, Tyson berjalan tenang dan bersuara lembut, sangat kontras dengan petarung yang ada di masa kejayaannya. Namun karakteristik itu adalah sesuatu yang Tyson temukan tidak ada dari petinju profesional saat ini.
Sudah 13 tahun sejak Tyson berjuang di pertarungan terakhirnya, mengakhiri karir 20 tahunnya dengan rekor menang-kalah 50-6, sebuah nama yang diakui dari generasi ke generasi dan semua kelas.
“Tidak ada uang di sini. Tinju adalah tempat dimana uang berada, saya berada di dalamnya untuk uang. Ini adalah olahraga yang berbeda seperti yang saya alami sejak tahun 80-an.” kata Tyson.