Mike Tyson mengungkapkan bahwa dirinya sempat mengkonsumsi zat psychedelic saat ia masih menjadi petinju kelas berat dunia.
Pria berpaspor Amerika Serikat itu memiliki karir luar biasa di atas ring, menjadi juara kelas berat termuda dalam sejarah tinju pada usia 20 tahun pada tahun 1986 setelah mengalahkan Trevor Berbick.
Namun begitu, Tyson tak sungkan-sungkan membongkar rahasia jika dirinya mengkonsumsi psychedelic saat latihan atau naik ring tinju.
“Psychedelic lebih merupakan peningkatan. Ia memungkinkan Anda untuk masuk ke ranah kenyamanan, relaksasi, dan bersiap untuk mencapai level tertinggi Anda. Itu sungguh perasaan yang luar biasa.” jelas Tyson.
Psychedelic adalah sekelompok zat yang mengubah atau meningkatkan persepsi sensorik, proses berpikir, dan tingkat energi.
Zat ini juga dikenal sebagai obat halusinogen dan hadir dalam berbagai bentuk, mulai dari bahan kimia seperti LSD hingga tanaman seperti peyote atau ganja.
Akan tetapi psychedelic tergolong sebagai narkotika berbahaya karena berisiko tinggi untuk disalahgunakan dan menyebabkan ketergantungan.
Tyson saat ini mulai menggeluti bisnis kebun ganja ilegal di Amerika. Ia bahkan merekomendasikan seluruh atlet olahraga menggunakan ganja sebagai zat pendongkrak stamina saat latihan atau pun berkompetisi.
“Saya mampu berbicara dengan semua orang di dunia olahraga karena pada dasarnya itulah yang dibutuhkan,” kata Tyson.
“Kami selalu mengira ganja adalah de-enhancer, membuat Anda lelah, membuat Anda lemah, tetapi sebenarnya ganja membuat Anda lebih waspada dan lebih rajin ke bidang Anda, ke profesi Anda.”
“Ganja baik untuk latihan bagi saya. Saya hanya berharap saya merokok kembali ketika saya bertarung, saya benar-benar kalah di luar sana dari sudut pandang seorang atlet.” imbuhnya.
Tyson adalah pria dengan banyak talenta, tetapi satu set keterampilan tertentu digembar-gemborkan di atas segalanya oleh para penggemarnya, kemampuan untuk menjatuhkan petarung kelas berat yang sangat terlatih ke tanah.
Dengan rekor 50 kemenangan (44 dengan KO) dan hanya enam kekalahan dalam karirnya, tak heran banyak pakar tinju menganggapnya sebagai salah satu yang terhebat sepanjang masa.