Sebagai salah satu tim unggulan dengan sejarah kuat, Jerman jelas berada dalam posisi kritis pada pagelaran Piala Dunia 2022 kali ini. Kalah secara mengejutkan dari Jepang dan hanya meraih hasil imbang menghadapi Spanyol, kini Jerman berada di posisi terakhir grup E dengan 1 poin saja dari 2 pertandingan.
Hansi Flick jelas paham betul bahwa anak asuhnya kini tengah membayangkan mimpi buruk 4 tahun lalu di Rusia. Saat itu, berstatus sebagai unggulan dan juara terdahulu, Jerman malah kalah dari Korea Selatan di pertandingan terakhir babak grup dan harus angkat koper secara prematur dari ajang Piala Dunia 2018. Kini, meski masih mungkin secara hitung-hitungan, kans Jerman sangat tergantung akan hasil pertandingan Jepang menghadapi Spanyol.
Bermain cukup meyakinkan pada laga perdana dengan Jepang, Jerman nyatanya malah kecurian di momen-momen krusial, sesuatu yang sering terjadi pada Piala Dunia edisi kali ini. Jerman kini wajib menang atas Kosta Rika yang juga masih berambisi meraih tiket ke babak 16 besar.
Piala Dunia kali ini menghadirkan banyak kejutan saat tim non-unggulan malah berbalik menang dan menggulingkan tim raksasa. Tim seperti Arab Saudi, Maroko, hingga Iran, dan Jepang sudah membuktikan bagaimana tak boleh ada kelengahan sedikitpun dalam turnamen pendek seperti ini.
Beruntun, Flick secara cermat memasukkan Niclas Fullkrug dari bangku cadangan. Menggantikan Muller, pemain Wender Bremen ini membayar kepercayaan Flick dan melesakkan gol yang memperpanjang nyawa Jerman. Sebagai striker murni satu-satunya yang dibawa ke Qatar, Fullkrug memberi dobrakan yang berbeda dari pemain depan seperti Kai Havertz atau Thomas Muller.
Dikenal sebagai tim diesel, Jerman biasanya semakin panas seiring dengan pertandingan yang mereka jalani. Kini, mereka hanya bisa berharap bahwa akan ada kesempatan kedua untuk membawa Jerman tak lagi merasakan kehancuran dan mimpi buruk di Rusia 4 tahun silam.