Dini hari nanti (WIB), Juventus dan Real Madrid akan kembali berjumpa dalam lanjutan laga 8 besar Liga Champions UEFA. Dan membicarakan sejarah, kedua tim ini memiliki begitu banyak sejarah serta agenda dalam ajang terbesar bagi seluruh klub di benua Eropa tersebut.
Setelah gagal mengangkat trofi piala bulan Mei lalu di Cardiff, kini Juventus tentunya bergairah untuk mengalahkan Madrid yang mengandaskan mimpi mereka saat itu. Terutama bagi Gianluigi Buffon, kesempatan ini bisa jadi ajang pembuktian terakhir sebelum dirinya meninggalkan panggung tertinggi di dunia sepakbola profesional. Juventus yang telah mencapai 2 final dalam 3 musim terakhir berambisi besar untuk menjadi yang terbaik di Eropa musim ini dengan mengalahkan sang juara musim lalu.
Real Madrid sendiri memiliki rekor tersendiri dalam kompetisi ini. Pencapaian yang belum mampu dicapai oleh tim manapun. Zinedine Zidane selaku pelatih Real Madrid pun merupakan mantan pemain Juventus yang tahu benar betapa pentingnya ajang ini bagi tim seperti Juventus. Setelah menguasai Italia selama beberapa tahun terakhir, Eropa menjadi dahaga tersendiri bagi tim ini setelah pencapain manis terakhir mereka terjadi di tahun 1996.
Di atas kertas, Barcelona, Manchester City, maupun Bayern Muenchen mungkin lebih kuat dibandingkan Juventus, namun Zidane mengakui bahwa Ia sangat menghindari Juventus di babak 8 besar. Bermain 2 kali di kandang dan tandang membuat segala kemungkinan bisa saja terjadi. “Saya rasa mereka lebih kuat dibanding tahun lalu dan tentunya sangat kompetitif saat ini”, ujar Zidane.
Zidane sendiri menilai bahwa pertemuan kali ini akan berat. Pertemuan ke-3 mereka dalam 4 musim terakhir selalu membuat Madrid kewalahan. Bahkan dalam polling yang dilakukan, para penggemar Madrid paling menghindari pertemuan dengan Juventus. Zidane pun mengamini hasil polling tersebut. “Kita semua tahu Spurs bermain jauh lebih baik dari Juventus di babak 16 besar namun Juve memiliki sesuatu yang membuat mereka mampu berbicara dan melangkah lebih jauh”, tambah Zidane.
Di babak semifinal Liga Champions musim 2014/2015, Juventus berhasil mengalahkan Madrid di babak semifinal meskipun banyak orang saat itu tidak mengunggulkan Juve. Dan itu adalah saat terakhir dimana Madrid gugur dari ajang tertinggi Eropa ini.
Real Madrid mengincar piala ketiga mereka secara beruntun untuk kembali mendulang sejarah. Namun sang raja Italia tahu benar cara apa yang harus dilakukan untuk menghentikan misi bersejarah tersebut.