Tim nasional Perancis menjadi unggulan banyak pihak untuk keluar sebagai juara Eropa pada pagelaran EURO 2020 yang terlambat dihelat akhir pekan ini. Selain karena status mereka sebagai sang juara dunia di edisi terakhir 2018 silam, para pengamat serta pecinta sepakbola juga paham betul bagaimana pilar-pilar tim di ajang Piala Dunia lalu kini semakin matang dan sempurna.
Meski polemik kembalinya Karim Benzema sempat diisukan menggoyang harmonisasi tim, rasanya hal tersebut sudah diantisipasi dengan cukup baik oleh Deschamps sejauh ini. Benzema sendiri sudah diberi penjelasan yang merinci perihal perannya di tim nasional Perancis kali ini. Ia tahu bahwa bintang tim sudah bukan lagi miliknya dan hal ini setidaknya akan menekan ego serto hasrat memberontak yang selama ini identik dengan sepak terjang Benzema di tubuh tim nasional.
Selain kasus di atas, Perancis nampak tak banyak memiliki kelemahan. Pemain bintang mereka dinilai akan kembali menyajikan gaya bermain sepakbola yang efektif dan efisien layaknya saat berlaga di Rusia 3 tahun silam. Mbappe akan menjadi daya gedor utama tim dengan Kante sebagai penyeimbang tim yang dilindungi oleh baris pemain belakang serta penjaga gawang yang dikomandani Hugo Lloris. Tak banyaknya perubahan berarti memberikan keseimbangan yang seharusnya mempermudah langkah Perancis terutama dari segi mental saat menghadapi situasi pelik. Benzema yang dianggap sebagai potensi sumber masalah pun bisa menjadi senjata penolong yang luar biasa andai semua hal berjalan ideal nanti. Skema permainan yang beragam bisa diaplikasikan Deschamps dengan komposisi 26 pemain yang Ia bawa kali ini.
Sebagai juara bertahan di ajang Piala Dunia, Perancis tentu ingin mengulang pencapaian para senior mereka di tim nasional periode 1998 dan 2000. Kala itu, timnas Perancis menjadi juara dunia dan Eropa secara beruntun. Hal tersebut menjadi awal dari bangkitnya para pemain Perancis di kompetisi besar Eropa seperti Liga Primer Inggris serta La Liga di Spanyol. Gelombang besar yang sama menjadi misi sang juara dunia kali ini. Mereka bahkan pantas berambisi melakukan sapu bersih 3 kali secara beruntun layaknya yang dilakukan tim nasional Spanyol pada kompetisi Piala Eropa 2008, Piala Dunia 2010, serta mempertahankan Piala Eropa di tahun 2012. Piala Dunia 2022 yang hanya berselang satu tahun dari Piala Eropa kali ini memungkinkan timnas Perancis untuk meneruskan momentum kejayaan mereka dengan lebih mudah.
Tergabung di grup neraka bersama Jerman, Portugal, dan Hungaria, Perancis masih diunggulkan melihat komposisi tim serta keadaan tim nasional Jerman yang tak begitu ideal. Praktis, di atas kertas hanya kejutan besar saja serta tim nasional Portugal yang bisa menjegal langkah Perancis di babak grup nanti.
Apapun alasannya, Perancis layak menjadi unggulan utama kali ini. Meski peringkat dunia mereka berada satu tingkat di bawah Belgia, pada kenyataannya mereka memiliki pengalaman serta bekal yang akan mempermudah laju mereka dibandingkan Belgia yang sama seperti Inggris, sering keberatan ekspektasi. Jadi, pantas rasanya menjadikan Perancis sebagai sang unggulan utama tanpa bermaksud mengecilkan potensi keberhasilan tim lainnya di Piala Eropa 2020 kali ini.