Jurgen Klopp memukul-mukul dadanya hingga bahkan tanpa sengaja melemparkan kacamatanya ke tanah saat merayakan gol ke-2 Liverpool yang dicetak oleh Adam Lallana. Bahkan Klopp menjadi titik sentral perayaan gol ke-4 Liverpool saat Sadio Mane berlari dan melompat ke punggung Klopp sembari mengheningkan puluhan ribu pendukung Arsenal yang memadati Emirates Stadium. Namun tingkahnya tersebut ia sesali kemudian karena pertandingan kembali memanas saat Alex Oxlade Chamberlain seketika memperkecil keunggulan Liverpool menjadi 2-4.
Momen kebangkitan Liverpool yang dipimpin oleh Phillipe Countinho memang sungguh diluar dugaan banyak pihak. Selain Countinho yang mencetak 2 gol, pemain Liverpool lainnya seperti Adam Lallana, Georginio Wijnaldum, serta Sadio Mane juga bermain luar biasa. Khususnya Sadio Mane, kecepatan dan akselerasinya begitu merepotkan baris pertahanan Arsenal yang memang tengah pincang akibat cedera dan ketidakhadiran Laurent Koscielny akibat kondisinya yang belum kembali fit selepas membela Perancis pada putaran final Piala Eropa bulan lalu.
Memang Arsenal hanya mampu memperkecil ketertinggalan, namun setidaknya mereka membuat pertandingan berjalan sengit hingga peluit panjang ditiupkan. Untungnya juga ada banyak pelajaran yang bisa dipetik oleh Arsene Wenger dalam pertandingan tersebut. Meski sempat menguasai jalannya pertandingan serta unggul lebih dulu pada babak pertama melalui sepakan Theo Walcott, jebolnya gawang Petr Cech hasil tendangan bebas Coutinho di menit akhir babak pertama menunjukkan bahwa lubang pertahanan di tubuh Arsenal kini tengah terbuka lebar. Ketidaktenangan Rob Holding jelas terlihat saat ia menahan laju Coutinho secara berlebihan hingga menghasilkan tendangan bebas yang berujung gol pertama Liverpool. Hal itu belum ditambah dengan tetap lambannya Chalum Chambers dalam mengawal pergerakan lawan terlepas dari sundulannya yang menghasilkan gol ke-3 bagi Arsenal di babak kedua. Bahkan ada suara yang mulai meragukan kapabilitas Cech mengawal anak gawang Arsenal melihat performanya yang sepertinya memnag sudah tidak sebaik dulu.
Masalah Arsenal tidak sedangkal itu. Masalah lain itu tidak hanya terletak pada barisan pertahanan tetapi juga pada barisan penyerangan Arsenal yang kemarin nampak tidak berdaya. Jelas opsi untuk menaruh Alexis Sanchez sebagai penyerang utama bukanlah sebuah pilihan bijak. Lihat bagaimana Alexis bermain begitu buruk dan terisolir seorang diri tanpa mampu membuat peluang mencetak gol bagi Arsenal. Theo Walcott tetaplah seorang yang sama dimana ia seringkali tampil inkonsisten dan memberikan kontribusi minim di saat-saat genting. Hal ini diperparah dengan cederanya dua pilar penting lini tengah mereka Aaron Ramsey dan Alex Iwobi. Ramsey harus ditarik keluar karena cedera hamstring dan Iwobi harus menepi saat otot pahanya membuatnya tak mampu melanjutkan pertandingan.
Ketidakhadiran Olivier Giroud, Koscielny, serta Mesut Ozil memang begitu terasa bagi Arsenal. Salah satu jebolan terbaik Arsenal, Thiery Henry bahkan mempertanyakan kebijakan ketiga pemain tersebut yang memutuskan untuk tidak bermain dan memperpanjang masa liburan mereka. Namun hal tersebut disanggah oleh Wenger yang tahu benar bagaimana berbahayanya memainkan pemain yang belum fit hingga sangat rentan terhadap resiko cedera.
Memang perjalanan baru dimulai. Namun Kloop dan Wenger sudah merasakan bagaimana panasnya prakiraan atmosfir yang akan terjadi pada sisa perjalanan Liga Inggris selama 9 bulan ke depan.
Jika ingin berbuat banyak musim ini, pembelian 1 atau 2 pemain adalah hal yang wajib bagi Wenger. Jika gagal mendatangkan pemain tepat serta memperbaiki mental anak asuknya, Wenger harus rela jika mengakhiri masa baktinya di Arsenal tanpa mahkota juara.
Begitupun dengan Liverpool. Setidaknya kemenangan mereka ini akan membuat Arsenal memperkuat diri mereka di waktu mendatang. Dan jika ingin mengakhiri tradisi buruk di era modern Liga Inggris, kecolongan gol-gol di saat krusial harus dihindari oleh Klopp beserta anak asuhnya.
Seperti apa yang dikatakan Jurgen Klopp, “Mencetak 4 buah gol adalah sebuah hal yang luar biasa, sedangkan kebobolan 3 gol adalah sebuah hal yang sebaliknya.”
Perjalanan sungguh telah dimulai.
Picture sources: Bougdanet.vn