Menghentikan Marc Marquez untuk menjadi juara di MotoGP Belanda 2019 yang akan berlangsung pada hari Minggu (30/6/2019) mendatang, bisa dikatakan misi yang mustahil.
Marquez diuntungkan dengan tragedi MotoGP Catalunya. Untung bagi Marquez tetapi bencana bagi para rivalnya. Berawal dari kecelakaan yang dialami rekan setim Marquez, Jorge Lorenzo pada lap kedua, tiga rival Marquez dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2019, yakni Andrea Dovisiozo, Valentino Rossi, dan Maverick Vinales ikut terjatuh.
Hasilnya membuat Marquez kini unggul 37 poin atas Dovizioso memasuki seri MotoGP Belanda. Dengan sisa 12 seri di musim ini, perebutan gelar juara dunia MotoGP 2019 jelas masih terbuka lebar. Namun, statistik menunjukkan misi untuk menghentikan Marquez adalah sebuah kemustahilan.
Dikutip dari GP One, hasil terburuk Marquez musim ini jika menyelesaikan balapan adalah finis kedua. Catatan itu di luar insiden kecelakaan yang dialami pebalap Repsol Honda tersebut di GP Amerika Serikat.
Marquez tentu pernah berbuat kesalahan teknis. Terlepas dari sejumlah kesalahan yang dilakukannya, Marquez terakhir kali tidak juara saat di MotoGP Malaysia 2017 ketika finis di posisi keempat. Ini merupakan rekor yang cukup mencengangkan.
Dalam empat musim terakhir, keunggulan Marquez hingga 37 poin memasuki balapan di MotoGP Belanda adalah yang tertinggi. Musim lalu Marquez hanya unggul 27 poin atas Rossi memasuki seri di Assen, musim 2017 unggul 16 poin atas Dovizioso, dan musim 2016 unggul 10 poin atas Lorenzo.
Dengan demikian Marquez melakukan start terbaik di MotoGP dalam lima musim terakhir. Dengan catatan sebagai juara bertahan MotoGP Belanda, Marquez berpeluang memperbesar keunggulan pada balapan akhir pekan ini.
Salah satu rival Marquez, Dovizioso juga memiliki start yang bagus musim ini dengan torehan 103 poin. Hanya pada musim 2017 pebalap Ducati itu memiliki start yang lebih bagus dengan merebut 104 poin setelah tujuh seri awal. Ketika itu pesaing Dovizioso adalah Vinales, bukan Marquez yang baru mengoleksi 88 poin usai GP Catalunya.
Dovizioso bisa menjadi pesaing Marquez di Assen dikarenakan Desmosedici memperlihatkan performa yang semakin baik dan dapat mengatasi beberapa kelemahan. Namun Dovi sadar konsistensi di setiap balapan juga tidak cukup ketika menghadapi Marquez.
Untuk memangkas poin dengan Marquez, Dovi tidak hanya bisa finis di depan The Baby Alien, tetapi perlu menempatkan sebanyak mungkin pebalap antara dirinya dengan Marquez. Untuk mewujudkan hal itu, Dovizioso bisa mengandalkan dua pebalap Ducati, Danilo Petrucci dan Jack Miller yang penampilannya terus meningkat.
Dovizioso tentunya juga berharap pebalap seperti Rins, Rossi, dan Vinales bisa menghambat laju Marquez. Satu-satunya statistik yang membuat Dovizioso pesimistis adalah, dia tidak pernah menang di Assen bersama Ducati dan hanya mampu meraih podium satu kali pada 2014.
Sumber foto: kumparan.com