Mourinho akan kembali ke Old Trafford sebagai pelatih lawan dini hari nanti (WIB). Bersama Tottenham Hotspurs, Mou seakan kembali menjadi dirinya yang dulu. Penuh ambisi, menyenangkan, dan menginspirasi. 3 pertandingan telah Ia lewati dengan 3 kemenangan beruntun di ajang Liga Primer dan Liga Champions. Kini Mourinho menjadi aura baru yang membawa kebahagiaan dalam tubuh tim barunya tersebut.
“Saya tidak datang sebagai musuh. Saya datang sebagai seorang pelatih yang ingin memenangkan sebuah pertandingan sepakbola. Saya juga selalu menjaga hubungan baik dengan seluruh petugas dan petinggi klub tempat saya bekerja. Saat natal saya akan menghubungi mereka dan begitupun sebaliknya,” ujar Mou.
Mulai dari caranya menanggapi sesi wawancara, melibatkan ballboy yang bertugas dengan baik untuk mengajaknya duduk di kursi anggota tim, sampai puji – pujinya untuk para pemain seperti Son dan Alli. “Saya jatuh cinta dengan Son dan buat Dele, saya yakin Ia bisa mencapai apa saja dengan talenta yang Ia miliki,” tambah Mou.
Mourinho memang demikian adanya. Selalu datang sebagai sang juru selamat di tahun pertama, dan tahun – tahun berikutnya pun membentuk pola yang selama ini, tak terhindarkan. Di musim pertamanya bersama banyak klub, Mou membawa suasana baru yang menggairahkan. Semua hal baik dalam dirinya seakan terpancar keluar dan menginspirasi orang di sekitarnya.
Saya sangat senang melihat Jose Mourinho yang seperti ini. Selain memberikan banyak berita bagi para wartawan dan pecinta sepakbola, Mourinho juga memberikan harapan bahwa apa yang Ia bawakan untuk para klub yang Ia tangani hanyalah semu.
Maka dari itu, saya kini makin bersyukur Ia tak jadi melatih tetangga Spurs yang memiliki logo meriam tersebut.
Semoga saja semua pola Mourinho bisa terulang. Kecuali rutinitasnya memberikan trofi di tempat Ia melatih. Tidak cocok buat Spurs kalau tiba – tiba mereka juara dan jadi tim yang disegani sebagai pesaing utama.