Setelah kiprahnya dibeberapa tim di Eropa dan memenangkan piala yang banyak, mantan pelatih si setan merah ini mengemukakan visinya untuk melatih tim nasional.
Jose Mourinho memberikan sedikit berita mengenai masa depannya, dan menunjukkan bahwa dirinya lebih berkemungkinan melatih timnas kebanding klub lainnya.
Mantan pelatih Manchester United ini tidak lagi melatih tim manapun semenjak dipecat oleh si setan merah pada bulan Desember 2018 dan akhir-akhir ini lebih sering menjadi pundit di media beIN.
Namun ada berita yang menyatakan bahwa pelatih yang berusia 56 tahun ini masih memiliki keinginan untuk mengambil tantangan dari dunia manajemen.
“Saya ingin berkompetisi di kompetisi yang baru,” ungkap Mourinho.
“Saya memikirkan tentang Piala Dunia dan juga Piala Eropa.”
“Saya sudah sering memiliki keinginan untuk mencoba tantangan seperti itu. Sekarang ini, saya lebih melihat diri saya di timnas dari pada melatih bersama klub baru.”
“Apakah Portugal adalah tim yang cocok untuk saya? tidak pasti.”
Pelatih yang menyebut dirinya sebagai ‘Special One’ telah menikmati segelintir hasil yang sangat wah di karir manajerialnya di klub-klub elit Eropa semenjak mendapatkan piala pertamanya bersama Porto pada tahun 2003 – dan kemudian diikuti oleh Liga Champions dengan klub yang sama.
Mourinho kemudian sempat mengangkat piala bergengsi Liga Champions sekali lagi bersama Inter pada tahun 2010, sebelumnya juga sempat mengangkat piala liga primer inggris secara berturut-turut bersama Chelsea pada musim 2005-2006, dan juga empat piala domestik lainnya.
Dirinya kemudian menambahkan piala liga lagi bersama Real Madrid pada tahun 2012, dan meskipun kiprahnya bersama Manchester United tidak seperti yang diharapkan, tidak ada sanggahan bahwa Mourinho tidak memiliki banyak tantangan lagi di level klub Eropa.
Pria yang berusia 56 tahun ini juga tidak menutup kemungkinan bahwa dirinya akan kembali ke klub elit di eropa setelah mengungkapkan: “Memenangkan liga di negara lain ataupun memenangkan Liga Champions bersama klub ke tiga juga merupakan hal yang ingin saya lakukan.”
“Saya tidak akan melatih begitu saja. Saya hanya akan pergi kemana proyek mereka mampu merayu saya.”
“Saya ingin bahagia, bukan cuma sekedar menang, Saya ingin merasakan kesenangan dan saya tidak mau menerima proposal apabila prososal itu tidak mampu menyakini saya, dan itu yang selalu saya pikirkan.
“Oleh sebab itu kalau ada [tim] memberi tahu keada saya ‘hari ini kami tidak ada kondisi untuk menang, tetapi kami menginginkan kamu untuk menciptakan kondisi untuk menang’, maka mungkin saya akan mempertimbangkannya.”