17 bulan yang lalu, kita semua mungkin terkejut dengan dipilihnya Jose Mourinho sebagai pelatih dari Tottenham Hotspurs. 17 bulan berselang, berita pemecatannya tak terlalu mengejutkan melihat masa-masa kebersamaan sang pelatih yang pasang surut dengan tim asal London Utara ini.
Pada akhirnya, Mourinho gagal menyumbangkan satu gelar pun bagi Spurs. Hal yang cukup disayangkan karena sebenarnya rekor Mou bisa saja terjaga andai mereka menang pada laga final Piala Carabao akhir pekan ini menghadapi Manchester City. Namun entah bagaimana ceritanya, Mou dipecat sebelum laga final tersebut, laga yang mungkin jadi harapan terakhir Spurs untuk meraih gelar sebelum keikutsertaan mereka di ajang European Super League (ESL). Tentu alasannya tak perlu dibahas lebih jauh. Kalian pasti mengerti bukan?
Santer tersiar kabar bahwa Mou dipecat bukan karena penolakannya atas ajang ESL. Meski demikian, pemecatan ini sungguh aneh karena dilakukan sebelum laga final di akhir pekan. Dan percayalah, meski pihak Spurs berujar bahwa pemecatan ini tak terkait dengan isu keikutsertaan Spurs di ajang ESL, kita tak pernah bisa mempercayai apa yang keluar dari mulut para klub peserta ini. Entah bagaimana, saya masih memiliki keyakinan bahwa Mou menentang partisipasi Spurs di ESL dan akhirnya malah diberhentikan karena komitmen serta wataknya yang memang berani menantang arus.
Dan satu lagi, dunia sepakbola saat ini tak selalu memandang gelar dan harga diri. Saat isu ESL ini menyeruak, kita tahu bagaimana klub dengan tradisi sebesar Manchester United dan Liverpool saja tak lagi mampu dijadikan acuan. Buat mereka, kini semua hanya masalah bertahan hidup. Semua sudah dikendalikan oleh uang yang menjadi trofi baru di olahraga sepakbola. Dan bagi Mou, trofi yang tak Ia dapatkan di Spurs juga pada akhirnya digantikan dengan pesangon berjumlah kurang lebih 20 juta Poundsterling, jumlah yang tentunya cukup bagi siapa saja untuk menikmati hidup di masa sulit ini.
Mourinho tak pernah kalah jika kita berbicara tentang pencapaiannya di dunia sepakbola masa kini. Ia mendapatkan apa yang selama ini dunia sepakbola modern agung-agungkan hanya dalam waktu 17 bulan saja.
Popularitas, sumber kehebohan dan pendapatan media, drama di dalam dan luar lapangan, serta jumlah uang yang cukup banyak untuk menemani masa-masa istirahat para pelakunya.
Selamat Mourinho, kali ini pun Anda tetap meraih kemenangan di tengah masa sulit yang melanda seluruh dunia. You’re really, really special!