Manchester United dan Tottenham Hotspur saling berhadapan pada lanjutan Liga Primer Inggris. Kemenangan tipis MU di 10 menit terakhir berhasil membuat tim besutan Jose Mourinho mengamankan peringkat ke 2 klasemen sementara Liga Inggris.
MU dan Spurs memiliki beberapa peluang yang gagal dikonversi menjadi gol pada babak pertama. Di antaranya melalui Marcus Rashford dan Romelu Lukaku untuk MU dan Dele Alli untuk Tottenham.
MU yang mencoba aktif menyerang di babak pertama diredam oleh Spurs. Namun Spurs pun tidak mampu mendominasi penuh permainan. Penguasaan bola pada 45 menit pertama tercatat Spurs unggul 55% berbanding 45%.
Pada babak kedua, MU kembali membangun serangan lewat sayap untuk membongkar pertahanan Spurs. Lini pertahanan Spurs mampu meredam tantangan dari sang tuan rumah, begitu pula dengan Hugo Lloris yang sejak babak pertama melakukan serangakaian penyelamatan.
Lukaku dan Valencia tercatat memiliki peluang yang cukup baik untuk membobol gawang Spurs.
Spurs yang mendapat bola berusaha membangun serangan tanpa terburu-buru. Upaya anak asuh Mauricio Pochettino tak mampu menerobos pertahanan MU. Dele Alli sempat membuat pendukung tuan rumah tersentak ketika umpan Christian Erikssen hampir tidak diselesaikan dengan sempurna.
Memasuki menit ke-81 sebuah serangan sederhana nan cepat dari MU berakhir dengan gol tunggal. Tendangan David de Gea dari arah gawang disundul Lukaku ke arah Anthony Martial yang baru masuk menggantikan Rashfordm, berhasil membobol gawang Lloris.
Di sisa laga, Spurs berupaya membalas gol. Berkali-kali membangun serangan lewat permainan terbuka dan bola mati, The Lilywhites tak mampu menyamakan kedudukan.
Kemenangan 1-0 membuat MU mengamankan peringkat kedua di klasemen. MU yang berpoin 23 untuk sementara tertinggal dua poin dari Manchester City, sementara Spurs masih tertahan di peringkat ketiga dengan 20 poin.
Cara Mourinho Bungkam Kritik Publik
Kemenangan atas Spurs ini sekaligus menjadi bukti bagi Mourinho kepada publik yang melayangkan kritik kepadanya. Ia pun diberitakan menunjukkan gesture menutup mulut dengan jari telunjuk di hadapan kamera.
“Beberapa orang terlalu banyak bicara,” kata Mourinho ketika ditanya tentang makna gesture-nya selepas pertandingan kepada Sky Sports.
“Tenang, santailah sejenak. Jangan terlalu banyak bicara, bicara, dan bicara. Santailah sedikit, jangan terlalu gugup dan jangan pula terlalu bersemangat,” tambah pria asal Portugal tersebut.
Bahasa tubuh Mou kali ini bisa ditujukan kepada suporter MU dan Manajer Liverpool, Juergen Klopp.
Sebelumnya, Klopp sempat melayangkan kritik terhadap Mourinho yang memilih strategi bertahan ketika menghadapi Liverpool di Anfield, dua pekan lalu. Hasilnya, The Reds kesulitan untuk mencetak gol dan harus puas dengan hasil imbang 0-0.
Tak hanya tim lawan, fan MU juga mulai mengkritik sang manajer yang dianggap terlalu pragmatis. Tak berani ambil risiko memeragakan permainan menyerang ketika melawan tim sepadan.
Kekesalan Mou semakin meninggi ketika suporter MU menyorakinya karena menggantikan Marcus Rashford dengan Anthony Martial di menit ke-70, yang akhirnya menjadi pahlawan kemenangan MU.
Sumber foto: mirror.co.uk