Manchester United membantah tuduhan bahwa staf klub sengaja membiarkan para suporter menerobos Stadion Old Traford saat aksi unjuk rasa anti pemilik klub.
Seperti yang telah dilaporkan, pada Minggu (3/5/21), suporter United tak terkendali menerobos lapangan hijau. Protes tersebut adalah demonstrasi dari suporter United yang tidak senang dengan kepemilikan klub selama 16 tahun oleh keluarga Glazer dan terjadi dua minggu setelah United diumumkan sebagai anggota pendiri Liga Super Eropa.
United mengaku para suporter mendapatkan akses ke lapangan hijau dengan menerobos penghalang dan keamanan, sebelum memanjat gerbang dan memaksa akses melalui pintu samping. Mereka juga mengatakan pintu lift akses penyandang cacat rusak.
Insiden ini menyebabkan pertandingan United melawan Liverpool harus ditunda. Klub sekarang bekerja dengan polisi untuk mengidentifikasi siapa pun yang terlibat dalam aktivitas tersebut bakal mendapat sanksi berat.
“Mengikuti kejadian kemarin, sementara banyak penggemar ingin menggunakan hak mereka untuk memprotes dan mengekspresikan pendapat mereka dengan damai, beberapa berniat mengganggu persiapan tim dan pertandingan itu sendiri, yang dibuktikan dengan aktivitas di Hotel Lowry dan di stadion.” demikian bunyi pernyataan United.
“Setelah menerobos penghalang dan keamanan di halaman depan, beberapa suporter memanjat gerbang di ujung terowongan Munich, kemudian memaksa masuk ke pintu samping di tribun, sebelum membuka pintu eksternal yang memungkinkan orang lain masuk.
“Pelanggaran kedua terjadi ketika seorang suporter mendobrak pintu lift akses penyandang disabilitas, memungkinkan satu kelompok untuk memasuki tribun.” tambah United.
Akibat kejadian ini, dua petugas polisi terluka selama kejadian akhir pekan tersebut, dengan satu orang dirawat di rumah sakit setelah mengalami luka tebas yang signifikan di wajahnya.
“Mayoritas penggemar kami mengutuk kejadian ini, bersama dengan kekerasan apapun terhadap staf klub, polisi atau penggemar lain, dan ini sekarang menjadi masalah polisi.” kata United lagi.
“Klub tidak memiliki keinginan untuk melihat pengunjuk rasa damai dihukum, tetapi akan bekerja dengan polisi untuk mengidentifikasi mereka yang terlibat dalam kegiatan kriminal, dan juga akan mengeluarkan sanksi sendiri kepada pemegang tiket musiman atau anggota yang diidentifikasi, sesuai kebijakan sanksi yang diterbitkan.” tambah United.