Tidak diragukan lagi kalau Jose Mourinho adalah salah satu pelatih terbaik di dunia sepakbola saat ini. Untuk ukuran seorang pelatih, karirnya bisa dibilang sangat mengkilap dengan rentetan klub seperti Porto, Chelsea, Inter Milan, Real Madrid, dan Manchester United sebagai klub yang pernah diasuhnya.
Namun membicarakan Mourinho pastinya akan lebih identik jika kita juga bercerita tentang sepak terjangnya di Chelsea. Dari 4 gelar Liga Inggris yang dimiliki Chelsea, Mourinho menyumbangkan 3 gelar diantaranya. Fondasi mental serta pemain yang berada di Chelsea hingga saat ini pun selalu dikaitkan dengan Mourinho bahkan setelah ia dipecat untuk kali yang kedua. Meski demikian, bisa dikatakan bahwa Mourinho adalah pelatih kesayangan dan juga pelatih terbaik yang pernah melatih Chelsea.
Minggu malam (WIB) kemarin, Mourinho yang kini menukangi Manchester United akhirnya kembali ke rumah lamanya di Stamford Bridge untuk menghadapi mantan anak asuhnya yang ia nilai telah mengkhianatinya musim lalu. Bersama United, Mourinho tentu berniat untuk membuktikan dirinya yang belum habis saat dipecat secara tidak hormat oleh Chelsea Desember 2015 lalu.
Setelah menunjukkan taktik khas dirinya saat menghadapi Liverpool, United dan Mourinho diharapkan dapat setidaknya kembali mencuri poin di Stamford Bridge melawan Chelsea yang juga memang sedang on-fire. Kembali tidak dimainkannya Juan Mata menunjukkan bahwa Mou memilih untuk bermain lebih aman sambil mengandalkan umpan panjang dan terobosan dari kedua sisi sayap lapangan.
Apa daya, 29 detik berselang, United harus kebobolan oleh gol cepat Pedro yang memanfaatkan umpan jauh Marcos Alonso. Komunikasi yang tidak jelas antara Baily, Smalling, serta De Gea mengakibatkan gol pertama tercipta dan merusak segala strategi yang sudah dirancang Mourinho untuk mengatasi perlawanan Chelsea.
“Saat Anda tertinggal 1-0 dalam keadaan pertandingan yang belum berjalan 1 menit, maka jelas semua strategi yang Anda buat harus dirubah seketika”, ujar Mourinho.
United yang pada akhirnya harus menelan kekalahan telak 4-0 pun sebenarnya bukan tanpa peluang. Hanya saja performa gemilang Courtouis dibawah mistar Chelsea menjadi momok tersendiri yang harus dihadapi United pada pertandingan kemarin.
Reaksi menarik terlihat saat peluit panjang ditiupkan. Mourinho yang menjabat tangan Conte terlihat membisikkan sesuatu dan dari apa yang tertangkap kamera, celotehan yang dikeluarkan Mourinho terlihat cukup panjang.
Conte yang ditanya mengenai hal tersebut pun menjawab bahwa Mourinho memberitahunya bahwa tindak tanduknya di lapangan tadi sempat menyinggung Mourinho selaku mantan pelatih Chelsea. “Mou berujar kepada saya bahwa apa yang saya lakukan sesaat setelah Kante mencetak gol ke-4 adalah suatu tindakan yang kurang layak. Saya memang berusaha membangkitkan semangat supporter Chelsea kala itu. Alasannya jelas karena suara teriakan supporter United terdengar lebih keras dibandingkan supporter kami di kandang sendiri. Saya rasa hal tersebut pantas-pantas saja saya lakukan. Hanya saja Mourinho berpikir bahwa apa yang saya lakukan lebih layak dilakukan jika tim saya baru unggul 1-0 di awal pertandingan.”
Menanggapi pernyataan Conte, Mou hanya menjawab ketus dan memilih untuk tidak membicarakan hal tersebut ke publik. Ia lebih menyoroti performan lini belakang United yang membuat banyak kesalahan pada pertandingan kemarin.”Jika kita mengeliminasi kesalahan tersebut, saya rasa kami akan bermain baik dan mampu menyulitkan Chelsea. Saya tegaskan sekali lagi kesalahan yang saya sebut itu kesalahan yang tertulis dalam huruf besar. Sungguh sangat disesalkan”, ujar Mourinho dalam sesi wawancara usai pertandingan.
Entahlah. Yang tahu kebenaran hal ini hanya Mourinho dan Conte. Mau menang ataupun kalah, setidaknya pendukung United bisa selalu terhibur oleh celotehan yang dikeluarkan Mourinho usai kelarnya pertandingan. Baik itu memekikkan telinga ataupun tidak, jawabannya memang selalu menjadi santapan menarik yang patut kita tunggu setiap minggunya. Sesuatu yang dulu selalu dinantikan oleh segenap pendukung Chelsea.
Ya mau bagaimana lagi, namanya juga Jose Mourinho.