McGregor memang kehilangan banyak hal, terutama dalam hal tentang teknis di atas octagon lewat kekalahan yang dideritanya.
Namun dari segi popularitas dan karakter, nilai jual McGregor tak semudah itu jatuh. McGregor masih ada di tempat tertinggi.
McGregor pernah berada di puncak tertinggi UFC sebelum 2017. Ia selalu jadi sosok yang diidolakan. Dia adalah bintang besar. Dengan catatan kemenangan plus karakter menarik yang ia tampilkan, banyak berbicara dan memiliki seni berkata-kata, McGregor membawa UFC lebih dikenal luas.
Kekalahan dari Nate Diaz bahkan tidak membuat McGregor terjatuh dari puncak popularitas. McGregor masih tetap dipuji karena berani naik ke kelas welter dan akhirnya sukses menuntut balas terhadap Diaz di pertarungan rematch.
McGregor tidak pernah terjatuh dari posisi puncak UFC. Dia sendiri yang memilih meninggalkan posisi terhormat tersebut dengan bersedia melakukan duel lawan Floyd Mayweather Jr. di arena tinju.
Bayaran besar dan keinginan untuk pembuktian membuat McGregor tergoda untuk pergi meninggalkan octagon untuk bertarung di sudut segi empat.
UFC sudah sekuat tenaga menahan McGregor, namun mereka pada akhirnya harus melepaskannya. Ketika McGregor pergi, Khabib Nurmagomedov akhirnya mengisi posisi puncak yang telah ditinggalkan tersebut.
Saat McGregor kembali dengan membawa kekalahan dari Mayweather, UFC masih memberinya tempat terhormat. McGregor langsung diberi jalan lapang berupa pertarungan melawan Khabib dalam perebutan gelar kelas ringan UFC.
Dalam duel ini harga diri McGregor mulai terjatuh. Sosok agungnya mulai terluka. Mulut besar milik McGregor tak lagi diiringi kemampuan untuk menekan lawan.
McGregor dibuat menyerah. McGregor dibuat kalah oleh cekikan Khabib. Sebuah kemenangan telak Khabib atas McGregor di laga tersebut.
McGregor lalu mulai mengutarakan banyak alasan. Mulai dari persiapan kurang hingga menganggap remeh Khabib. Hal itu bukan mengoreksi kekalahan McGregor, justru makin membuat harga diri McGregor terpuruk.
Memandang kemenangan tersebut, Khabib sudah menegaskan tidak tertarik menghadapi McGregor untuk kali kedua. Khabib menganggap ia sudah menang telak sehingga tak perlu ada lagi yang dibuktikan.
Masuk ke 2020, ketika McGregor mengaku sudah fokus penuh dan kembali haus pertarungan, ia coba menata rencana dengan sabuk kelas ringan jadi tujuan utama.
Setelah Justin Gaethje secara mengejutkan menaklukkan Tony Ferguson, hal tersebut ternyata berdampak pada McGregor secara langsung.
McGregor yang direncanakan berjumpa Gaethje kini kehilangan lawan. Gaethje juga menolak untuk menghadapi McGregor di laga berikut karena ia ingin langsung bertemu Khabib dalam duel perebutan gelar.
McGregor benar-benar tersisih dari kelompok elite kelas ringan karena Tony Ferguson, Gaethje, dan Khabib sama-sama tidak berminat menghadapi dirinya.
Sumber foto: sport.tempo.co