Mesut Ozil datang pada menit-menit akhir bursa transfer musim panas Agustus 2013 silam. Kedatangannya sebagai pemain termahal Arsenal membangkitkan optimisme para Gooners untuk kembali meraih trofi seperti sedia kala.
Benar saja, meski sempat kewalahan di paruh kedua musim pertamanya di Arsenal, Ozil menyumbangkan gelar pertama bagi Arsenal dalam 9 tahun terakhir. Bersama dengan Aaron Ramsey, musim 2013/2014 Ozil menjadi motor serangan Arsenal yang menjuarai Piala FA setelah melalui drama babak perpanjangan waktu melawan Hull City.
Di tahun keduanya, Ozil kembali tampil inkonsisten. Meski tetap menyumbangkan banyak assists dan menjadi otak serangan Arsenal, Ozil kerap menghilang saat tengah dibutuhkan tim untuk keluar dari keadaan mendesak. Meski demikian gelar Piala FA tetap mampu dipertahankan oleh Arsenal setelah Aston Villa dipermak 4 gol tanpa balas.
Memasuki musim ketiganya, Ozil menjadi raja assists di Liga Inggris dengan total raihan 19 assists. Andai saja Olivier Giroud dan Alexis Sanchez bisa sedikit lebih tenang di depan gawang, mungkin raihan assists Ozil bisa mencapai jumlah 25, atau mungkin 30. Ozil gagal mempersembahkan gelar kepada Arsenal di musim 2015/2016, namun, penampilan Ozil pada musim itu adalah yang terbaik dibandingkan musim-musim sebelumnya.
Di musim 2016/2017 ini, Arsene Wenger yang tahu betapa berharganya Ozil bagi Arsenal telah menyiapkan kontrak baru untuk sang pemain. Meski durasi kontraknya masih tersisa 20 bulan namun Wenger tahu bahwa Ozil harus tetap dijaga dengan kontrak baru yang akan mengamankan jasa Ozil bagi Arsenal untuk beberapa tahun mendatang.
Ozil dikabarkan mengingini seragam bernomor punggung 10 yang dulu dimiliki oleh Jack Wilshere dan sempat menjadi simbol ikonik “tuhan”nya tim berjuluk meriam itu, Dennis Bergkamp. Sebagai seorang pengatur serangan, Ozil memang layak menggunakan nomor punggung keramat 10 yang identik sebagai nomor pemain andalan di dunia sepakbola. Sebagai dirijen di lapangan, Ozil telah berhasil mewarisi nomor punggung 10 di tim nasional Jerman dari Lukas Podolski. Hal yang serupa ia harapkan dapat ia raih pula di musim depan bersama Arsenal.
Selain itu, kenaikan gaji dari bayaran 140 ribu Poundsterling menjadi 250 ribu Poundsterling per pekan menjadi syarat lain yang Ozil kemukakan perihal syarat ia menandatangani kontrak barunya di Emirates Stadium. Hal terakhir ini mengundang perdebatan dan nampak tengah dicari jalan keluarnya oleh Arsene Wenger demi kebaikan bersama antara tim dengan Ozil sendiri.
Arsene Wenger patut bekerja keras mengamankan jasa Ozil di Emirates sesegera mungkin. Musim ini Ozil menunjukkan kualitasnya yang semakin matang dan teruji. Bicara soal bakat, jelas kita tidak bisa lagi meragukan sepak terjang Ozil. Sang juara Piala Dunia 2014 ini dinilai sebagai salah satu pemain terbaik dunia saat ini dalam hal memberikan assist bagi rekan setimnya. Tentu kita ingat bagaimana kombinasinya bersama Cristiano Ronaldo di Real Madrid terlihat begitu mengerikan.
Selain kemampuannya mencetak assist, Wenger kerap berkomentar perihal keahlian Ozil tersebut. Meski sering mengkreasi peluang dan memberikan assist, Ozil dinilai Wenger kerap menyia-nyiakan peluang untuk mencetak gol dengan lebih memilih mengoper kepada rekan setimnya di tengah pertandingan. Wenger menilai bahwa Arsenal akan mendapatkan keuntungan ekstra andai Ozil mampu mengembangkan tekhniknya untuk mencetak gol lebih banyak ke gawang lawan.
Dan benar saja, musim ini Ozil yang baru mencetak 1 assist secara mengejutkan telah mencetak 6 gol sepanjang musim. Bukti terakhir keganasan Ozil adalah saat ia mencetak hattrick perdana sepanjang karir profesionalnya ke gawang Ludogorets dalam lanjutan babak grup Liga Champion. Ketenangan Ozil dalam mengontrol bola terlihat begitu luar biasa dalam proses gol yang ia lesakkan sejauh ini. Lihat saja tayangan ulang gol yang ia ciptakan ke gawang Swansea City dan Chelsea di ajang Liga Inggris.
Musim ini, rataan tembakan tepat sasaran Ozil menyentuh angka 1,6 berbanding 1,4 dibandingkan musim lalu di Liga Inggris. Begitupun di ajang Liga Champion Ozil mencatatkan rataan 2 tembakan tepat sasaran per laga berbanding 1,3 tembakan di musim lalu.
Andai bisa terus mempertahankan performanya dalam mencetak gol sembari menjadi otak serangan Arsenal, maka performa tim akan sangat terbantu dalam tujuan mereka meraih gelar Liga Inggris ataupun gelar perdana mereka di ajang Liga Champion. Hal ini juga akan memperkaya variasi serangan Arsenal yang masih belum diperkuat kembali oleh Olivier Giroud dan Aaron Ramsey.
Jika ingin mengakhiri karir sebagai juara bersama Arsenal, maka Arsene Wenger harus tahu seberapa besar nilai seorang Mesut Ozil untuk tim yang telah diasuhnya selama 20 tahun terakhir ini.
Picture source: HITC.com