Seperti yang kita tahu, Liverpool berhasil membungkam Spurs dan melesat ke puncak klasemen melalui gol menit akhir Firmino. Hasil ini menegaskan supremasi Klopp dan Liverpool yang bermain atraktif. Spurs bermain bertahan dan hanya mampu melesakkan 1 gol balasan melalui proses serangan balik yang berhasil diselesaikan dengan sempurna oleh Son.
Sebelum pertandingan Liverpool menghadapi Spurs, Arsenal menjamu Southampton dan hasil akhir dari pertandingan itu menegaskan bahwa London Utara memang masih berwarna merah. Bagaimana tidak? Lagi-lagi Arsenal harus mengakhiri pertandingan dengan 10 orang setelah Gabriel menerima 2 buah kartu kuning di babak kedua. Pas sekali bukan?
Kekalahan Spurs dan dikartu merahnya Gabriel adalah sebuah kekompakan dari 2 tim medioker asal London Utara. Jangankan bersaing, nyatanya Spurs dan Arsenal cukup jadi bulan-bulanan lawan mereka. Arsenal seperti biasa menghancurkan diri mereka sendiri. Berhasil mengejar ketertinggalan, Arsenal seperti biasa senang mempersulit keadaan dengan cara yang spektakuler. Sudah dijebol mantan pemain, lalu mantan pemain tersebut melakukan selebrasi dan jadi penyebab Gabriel diberi kartu merah oleh wasit? Arsenal banget!
Spurs sendiri kini mulai dibayangi momentum buruk. Hasil seri dan kekalahan dari Liverpool membuat bayang-bayang jati diri asli mereka sebagai tim medioker muncul ke permukaan. Kalau kata coach yang bukan pelatih itu, bagaimana kita bisa berharap banyak pada tim sepakbola dengan maskot ayam yang berdiri di atas sebuah bola? Benar juga coach!
Pada 20 Desember mendatang, Arteta akan merayakan 1 tahun pertamanya melatih Arsenal. Rekor pun Ia catatkan dengan 7 buah kartu merah yang dikoleksi anak asuhnya dalam rentang waktu tersebut. Memang ada Piala FA dan Community Shield di periode bulan madu, namun catatan perolehan kartu merah ini lah yang menjadi bukti bagaimana London Utara itu memang akan selalu berwarna merah. Spurs boleh berada di atas Arsenal dalam beberapa musim terakhir tetapi Arsenal selalu punya cara untuk menunjukkan supremasi mereka sebagai penguasa London bagian Utara.
Jadi, sudah puas menjelek-jelekkan kedua tim medioker ini? Saya sih belum.
Ayo hasilkan lagi skor akhir mengejutkan di akhir pekan agar tulisan ini tidak terkesan ngawur-ngawur amat.