Sepakbola adalah sebuah romantisme tersendiri yang memiliki ruang spesial di hati para penggilanya. Lapangan hijau bahkan tak jarang jadi saksi bisu akan perubahan nasib manusia dalam sekejap mata. Dan tak jarang pula kita mabuk oleh keseruan pertandingan yang membuat banyak pihak mengalami orgasme terhadap olahraga ini.
Laga Spanyol menghadapi Kroasia serta Perancis menghadapi Swiss adalah contoh laga yang selayaknya membuat banyak pihak awam jatuh cinta terhadap olahraga paling populer di muka bumi ini. Paket lengkap kejar mengejar angka, blunder yang tak sering kita temui, tendangan penalti yang gagal di waktu normal, gol cantik yang membelalakkan mata, hingga babak adu penalti yang akhirnya ditentukan akibat kegagalan eksekusi oleh pemain paling berbakat di atas lapangan.
Cukup sulit menggambarkan bagaimana jalannya pertandingan kedua laga ini selain dengan kalimat-kalimat hiperbola seperti “Football Bloody Hell”, atau “Imagine Someone Who Didn’t Love Football”. Pertandingan itu dirangkum dengan pernyataan serupa di atas yang banyak keluar dari jari para netizen di jejaring sosial media lepas menyaksikan 2 laga gila di babak 16 besar Piala Eropa 2020 kemarin malam dan dini hari tadi (WIB).
Sebagai unggulan, Spanyol dan Perancis mendapatkan perlawanan yang sungguh mengharukan. Kroasia dan Swiss, meski pada akhirnya mendapatkan hasil akhir yang berbeda, boleh berbangga hati dan menjadikan pertandingan barusan sebagai salah satu jejak rekam pertandingan terbaik dalam karir mereka. Terlebih bagi Swiss, tentu hasil ini merupakan hasil yang gila mengingat bagaimana tekanan mental yang harus mereka tanggung saat berbalik tertinggal akibat gagal mengeksekusi tendangan penalti di waktu normal. Bisa memaksa skor 3-3 di akhir 90 menit saja rasanya sudah lebih dari luar biasa.
Banyak pula momen seru yang membuat kita sulit melupakan laga-laga ini. Sebut saja momen blunder Unai Simon, gol debut Azpilicueta di timnas, gol keren Alvaro Morata, gol menit akhir Mario Pasalic, penyelamatan Hugo Lloris, gol cantik Benzema, gol gila Pogba, botol Coca-Cola yang diminum Xhaka, hingga kegagalan Mbappe hasil penyelamatan Yan Sommer. Luar biasa.
Entah apa lagi yang bisa tersaji di sisa pertandingan Piala Eropa 2020 ini. Laga Inggris menghadapi Jerman malam ini tentu kini dihinggapi ekspektasi tinggi untuk melanjutkan orgasme yang kita rasakan bersama dini hari tadi. Namun percayalah, terkadang kita butuh rehat sejenak untuk merasakan keindahan dalam sebuah pertandingan sepakbola. Laga-laga lain bisa saja jadi terasa membosankan setelah anomali yang kita saksikan melalui laga di atas. Jadi, jaga dan tolong atur ekspektasimu. Inggris dan Jerman terlebih sedang tidak baik-baik saja melihat aksi mereka di babak grup.
Tapi jika memang bisa kembali menghadirkan aksi serupa, kami tidak keberatan untuk sekalian dibuat orgasme bersama hingga 11 Juli mendatang. Jangan tanggung.
Setuju?