Arsenal diketahui hanya memiliki dana sebesar 40 juta Poundsterling di bursa transfer musim panas kali ini. Dana tersebut dapat bertambah jika ada pendapatan langsung dari hasil penjualan beberapa pemain yang tak lagi dibutuhkan Emery musim depan. Nama – nama seperti Mustafi, Xhaka, sampai Mesut Ozil menjadi nama yang santer berusaha keras digiring Arsenal menuju pintu keluar Emirates stadium.
Dan saat belum ada satupun pemain yang dilepas (kecuali Ospina yang akhirnya dipermanenkan Napoli), kini Arsenal dikaitkan dengan Wilfried Zaha yang dibanderol dengan harga 100 juta Poundsterling oleh Crystal Palace. Pemain berkebangsaan Pantai Gading tersebut kini berusia 26 tahun dan musim lalu mencetak 10 gol serta 5 assist di Liga Primer Inggris. Bagi Crystal Palace, Zaha adalah aset yang sangat penting apalagi setelah dipastikan bahwa Aaron Wan-Bissaka takkan lagi menjadi bagian Palace musim mendatang.
Arsenal diberitakan sudah melayangkan tawaran sebesar 40 Juta Pounds dengan harapan bahwa Zaha sendiri yang akan melayangkan permohonan dijual kepada pihak Palace. Namun semua nampak takkan berjalan mudah. Zaha baru saja menandatangani kontrak 5 tahun dengan gaji 130 ribu Pounds per pekan musim lalu. Jika Zaha bersikeras untuk hengkang, bonus yang dijanjikan Palace bisa jadi akan hangus karena melanggar perjanjian yang berlaku untuk tetap tinggal.
Pertanyaannya, apakah Arsenal sungguh membutuhkan Zaha seperti bagaimana Zaha membutuhkan Arsenal untuk berkembang sebagai pemain yang berlaga di level lebih tinggi? Sanggupkah Zaha menarik Arsenal kembali ke posisi lebih tinggi andai benar Ia merapat ke Emirates stadium?
Zaha yang mulai dikenal saat bermain bersama Manchester United adalah seorang pemain menyerang yang mampu bermain di banyak posisi berbeda. Meski lebih sering bermain sebagai penyerang tengah, gocekan serta lesatan akselerasinya biasa dimanfaatkan untuk bermain di posisi yang lebih melebar seperti posisi penyerang sayap kiri serta kanan, gelandang serang kiri maupun kanan, bahkan sampai gelandang tengah kiri dan kanan. Hal ini yang nampaknya membuat Emery tertarik memboyong Zaha guna mempertebal pos penyerang Arsenal yang terlalu mengandalkan duo Aubameyang serta Lacazette. Alex Iwobi jelas belum bisa terlalu diandalkan sepenuhnya. Reiss Nelson yang baru pulang dari masa belajarnya bersama Hoffenheim di Bundesliga pun nampak punya peran lebih sebagai pemain pendukung dikarenakan usianya yang masih belia serta ketatnya persaingan andai benar ada pemain lain yang datang.
Tentu saja harga 100 juta adalah harga yang tidak pantas bagi Zaha. Dan akan lebih gila lagi jika Arsenal menyanggupi permintaan tersebut. Harga 100 juta Pounds adalah harga seorang Eden Hazard yang telah membuktikan kelasnya sebagai pemain bintang dalam 7-8 tahun terakhir. Bahkan dengan 100 juta Pounds Arsenal bisa mendapatkan beberapa pemain incaran mereka yaitu Carrasco, Tierney, Saliba, dan mungkin Ziyech yang musim lalu menggebrak Eropa bersama Ajax.
Jika bisa didapat dengan harga sebesar 30 – 40 Juta Poundsterling maka Zaha akan jadi pembelian yang pastinya bermanfaat bagi Arsenal. Lain ceritanya jika Arsenal harus merogoh kocek sebesar 100 Juta Pounds demi pemain yang mungkin tidak berada pada kelas pasar tersebut.
Kembali lagi, nilai kepantasan seorang pemain tak bisa langsung kita nilai dari harga jual mereka di bursa transfer. Hanya saja, inflasi gila – gila di dunia sepakbola mengakibatkan banyak pihak tak lagi mampu berbicara banyak perihal ekspektasi dan juga realita.