Direktur olahraga Paris Saint-Germain, Luis Campos, mengakui klub telah melakukan kesalahan dengan mengontrak Neymar dan Kylian Mbappe di jendela transfer yang sama.
Pada musim panas 2017, PSG menggemparkan dunia sepak bola saat merekrut Neymar dan Mbappe. Klub Paris tersebut kemudian menghabiskan biaya transfer rekor dunia sebesar 222 juta euro.
Sementara itu, Mbappe bergabung dengan PSG bersamaan dengan Neymar, namun dipinjamkan dari Monaco, sebelum dibeli secara permanen pada musim panas 2018 seharga 180 juta euro.
“Kami melakukan kesalahan saat merekrut dua pemain untuk bermain di posisi yang sama.” tutur Campos dilansir Sportmail.
“Jendela transfer itu tidak bagus karena kami kekurangan pemain di posisi kunci, dan terlalu banyak opsi di posisi lain,” tambah Campos.
Sejak tiba di PSG, Neymar telah mencetak 111 gol dalam 155 penampilan, sementara Mbappe memiliki 181 gol dalam 226 penampilan.
Kedua pemain depan tersebut membantu PSG memenangkan empat gelar Ligue 1 tetapi tidak bisa memenangkan Liga Champions.
Terakhir kali Neymar dan Mbappe meraih gelar kontinental adalah di final 2020, di mana PSG kalah 0-1 dari Bayern Munich.
Seperti diketahui, hubungan antara Neymar dan Mbappe telah retak. Striker asal Prancis itu disebut-sebut akan menekan pimpinan PSG untuk menjual Neymar pada musim panas 2022.
Neymar dikejutkan dengan pengaruh juniornya di PSG. Pada akhir Mei, Mbappe memperpanjang kontrak tiga tahun dengan PSG, dengan memiliki suara dalam membeli dan menjual pemain di setiap jendela transfer.
Hubungan kedua pemain mulai tampak tidak harmonis saat melawan Montpellier pada 13 Agustus. Saat itu Mbappe memaksa Neymar untuk mendapatkan tendangan penalti, namun ia gagal mengeksekusi penalti pertamanya di awal pertandingan, dan menginginkan peluang kedua dari titik penalti. Namun, Neymar mengabaikan permintaan tersebut.
Ketika ditanya soal sikap Mbappe terhadap Neymar dan Lionel Messi, pelatih PSG, Christophe Galtier menjawab sang striker sedang tidak bersaing dengan mantan pemain Barcelona tersebut.
“PSG memiliki sistem dan pemain berbeda dengan Prancis. Tapi saya rasa Mbappe tidak bersaing, namun bermain kurang bebas.” kata Galtier.
“Mbappe tahu bagaimana berkoordinasi dengan Lionel Messi, yang selalu mengoper bola di waktu yang tepat. Neymar juga, dia selalu mengumpan ke ruang pilihan Mbappe.” tambahnya.