Liverpool untuk pertama kalinya kalah lima laga beruntun di Anfield. Padahal sebelum ini Liverpool tak terkalahkan di 68 pertandingan beruntun. Benteng yang ditakuti lawan kini tak lagi jadi tempat yang menakutkan. Liverpool tunduk 0-1 dari Chelsea dan dengan hasil ini Klopp dan anak asuhnya seakan disadarkan bahwa memang mempertahankan gelar jauh lebih sulit dibanding meraihnya.
Robertson berujar bahwa tak seharusnya para pemain Liverpool tertunduk lesu kala Mason Mount membobol gawang Alisson. Hal ini menandakan bahwa memang para punggawa di tim Liverpool sudah mulai patah semangat. Saat semuanya berjalan tanpa halangan musim lalu, di tahun 2021 ini dewi fortuna seakan bosan mendukung langkah mereka. Liverpool terseok di peringkat ke-7 sementara Liga Primer Inggris.
Klopp tentu tahu benar bahwa badai cedera menjadi satu dari sekian banyak faktor yang berpengaruh. Namun, menyalahkan badai cedera tentu tak bisa jadi alasan bagaimana Liverpool kalah 5 kali secara beruntun di kandang sendiri untuk pertama kalinya dalam sejarah panjang klub sepakbola ini. Fokus harus kembali diperbaiki. Finis di posisi 4 besar dan berjuang melaju sejauh mungkin di ajang Liga Champions adalah 2 hal yang harus mereka kejar habis-habisan.
Liverpool lagi-lagi jadi bukti bagaimana seorang juara di musim sebelumnya tak selalu digdaya menghadapi musim baru terutama di liga seketat Liga Primer Inggris yang memang kompetitif dan sulit ditebak.
Pertanyaannya, haruskah Liverpool merombak skuad mereka di musim mendatang? Mungkin saja. Namun tentu yang harus diperbaiki adalah semangat pantang menyerah yang sebenarnya jadi modal utama Liverpool untuk bangkit hingga di titik ini. Mereka harus ingat bagaimana semangat itu membantu mereka melewatu salah satu masa terkelam mereka beberapa tahun silam.