Pertama kali mendunia di Lille, sosok Eden Hazard sudah mencuri perhatian dunia karena gaya bermainnya yang begitu elegan dan juga eksplosif. Seperti namanya yang mencerminkan hal yang bertentangan (Eden memiliki makna seperti surga dan Hazard sendiri lekat dengan konotasi yang menunjukkan bahaya), Hazard bisa bermain begitu indah namun juga sangat berapi-api dan meledak-ledak saat diperlukan.
Periode emas pemain asal Belgia ini dimulai saat Ia memilih berlabuh ke Chelsea alih-alih pindah ke Manchester United. Semenjak tahun 2012 hingga 2019, Hazard adalah salah satu pemain terbaik di Liga Primer Inggris dan Eropa. Bersama Chelsea, Ia menjadi sosok ikon yang memimpin Chelsea meraih 6 trofi bergengsi di level domestik serta Eropa.
Hazard juga menjadi salah satu pilar terpenting generasi emas sepakbola Belgia beberapa tahun silam. Sayang, mereka gagal bicara banyak di panggung internasional dan raihan terbaik mereka adalah posisi ke-3 di ajang Piala Dunia 2018 di Rusia. Selain itu, Belgia sama seperti timnas Inggris dan Belanda, jauh lebih sering menghadapi kegagalan meski dihuni banyak pemain bintang di dalamnya.
Namun, dengan talenta yang Hazard miliki, Ia dikenal cukup sering bermalas-malasan dan tak terlalu ngotot berlatih meskipun tak sampai pada tahap mangkir latihan dan merugikan orang lain. Toh di atas lapangan Ia kerap menjadi pembeda yang membuat pihak lawan hanya sanggup gigit jari. Hanya saja, bagi seorang atlit sepakbola profesional, kerja keras dan etos yang dimiliki akan menjadi modal yang sangat berharga seiring bertambahnya usia.
Saat fisik dan lingkungan di sekitarnya berubah, Hazard yang pindah ke Real Madrid pada akhirnya menemui tembok yang tak bisa Ia dobrak. Ia mendapatkan cedera yang pada akhirnya membuat sang pemain tak pernah tampil bak sedia kala. Hazard tak pernah bermain di laga El Clasico, dan juga tak berkontribusi saat Real Madrid meraih kejayaan di level domestik serta Eropa.
Total Hazard hanya mengemas 76 caps dan mencetak 7 gol di seluruh kompetisi bersama Real Madrid. Dan kini, Hazard resmi pensiun di usia yang masih terbilang dini bagi pesepakbola dunia, yaitu di usia 32 tahun. Hazard sadar tubuhnya sudah tak lagi sama seperti sedia kala dan Ia memutuskan berhenti daripada terus menyiksa dirinya baik dair segi fisik maupun mental.
Kini Hazard yang selalu punya gaya bermain indah dan berbahaya ini sudah tak lagi spesial. Karir Hazard yang tadinya diprediksi akan menyentuh setidaknya ujung puncak dunia pun kini menyelesaikan ceritanya dengan lebih banyak penyesalan daripada sebuah pencapaian.