Selalu disebut sebagai salah satu penjaga gawang terbaik di dunia, David De Gea nyatanya tidak masuk dalam nominasi penjaga gawang terbaik FIFA tahun 2017 ini. Dan nampaknya kini FIFA menyesal tidak memasukkan namanya sebagai salah satu kandidat pemenang setelah apa yang De Gea lakukan pada pertandingan menghadapi Arsenal Minggu dini hari lalu (WIB).
Arsene Wenger pantas menggerutu dan marah akan kemenangan Manchester United dengan skor 3-1. Ketiga gol yang dicetak pemain United bermula dari kesalahan pemain belakang Arsenal sendiri. Selain itu, Arsenal dibuat frustasi dengan penampilan teramat luar biasa dari De Gea dibawah mistar gawang. 33 buah tembakan dilepaskan Arsenal selama 90 menit dan hanya 1 saja yang berbuah gol. Bahkan De Gea mencatatkan rekor penyelamatan terbanyak dalam 1 pertandingan setelah menahan 14 tembakan tepat sasaran malam tersebut. Refleks serta pengambilan keputusan yang tepat membuat mata dunia terbelalak akan aksi De Gea.
Banyak pihak bahkan menganggap laga tersebut adalah laga antara De Gea melawan pemain Arsenal. Penampilan heroiknya bahkan membuat Jose Mourinho kehabisan kata-kata. “Apa yang saya saksikan adalah aksi penjaga gawang terbaik di dunia”, ujar Mourinho singkat.
United berhasil menjaga jarak dengan Manchester City di puncak klasemen. Dan minggu depan, United akan menghadapi City dalam derby Manchester tanpa Paul Pogba yang terkena larangan bertanding akibat kartu merah yang ia terima pada laga melawan Arsenal. De Gea pun dianggap akan kembali menghadapi gempuran para pemain Manchester City yang begitu ganas di depan gawang. Bukan laga yang mudah bagi United dan De Gea. City mengincar rekor 14 kemenangan beruntun di ajang Liga Primer Inggris untuk menyamai rekor Arsenal di tahun 2003/2004.
Tugas berat kini berada di tangan Jose Mourinho. Meskipun terlihat superior, praktis hanya De Gea seorang yang pantas diapresiasi setelah berhasil menyelamatkan muka timnya di hadapan tim tuan rumah. Begitu rapuhnya pertahanan United berhasil dieksploitasi para pemain Arsenal dan bukan suatu kejutan jika hal yang sama terjadi saat United menghadapi City nanti. Sistem pertahanan Mourinho praktis hanya memberikan kesan positif bagi individu seorang De Gea.
Naif rasanya jika berharap De Gea akan mampu kembali tampil spektakuler kala menjamu City. Bukannya meragukan kualitas De Gea, tetapi banyak faktor lain yang akan mempengaruhi hasil pada laga derby Manchester nanti.
Hanya saja, andai De Gea kembali menjadi momok bagi pasukan Pep Guardiola Minggu mendatang, maka tahun 2018 nanti bisa jadi De Gea akan memuncaki posisi teratas dalam pemilihan penjaga gawang terbaik dunia.
Apalagi jika Spanyol berhasil dibawanya melaju jauh atau menjuarai Piala Dunia 2018 di Rusia mendatang.
Rasanya kita tidak perlu lagi berdebat karena De Gea hampir dipastikan meraih gelar terbaik diantara yang terbaik.