Musim ini laju Manchester City sempat terganjal beberapa kali di awal musim. Namun, layaknya tim asuhan Pep Guardiola selama ini, rasanya mustahil tim Manchester City ini tidak kompetitif dalam memperebutkan gelar juara hingga akhir musim. Melihat taburan pemain bintang dan gaya bermain yang elegan serta memikat, wajar rasanya jika City menjadi tim paling konsisten dan pantas didebatkan sebagai salah satu tim terkuat dunia dalam kurun 5 tahun terakhir.
Masih berada di posisi ke-2 di bawah Arsenal, banyak yang beranggapan City tak semenakutkan musim-musim sebelumnya. Namun, waktu kini membuktikan bahwa City sebenarnya sama sekali tidak melemah. Apalagi dengan datangnya Erling Haaland yang hingga kini sudah mencetak 45 gol untuk City. Tentu angka itu masih akan terus bertambah di sisa laga musim ini yang masih cukup padat bagi City.
Yang terkini, Manchester City membuktikan status mereka dengan mengalahkan Bayern Muenchen 3 gol tanpa balas. Meski kalah dalam penguasaan bola (sesuatu yang jarang dialami tim asuhan Pep Guardiola), City bermain lebih efektif dan seakan sudah mengunci 1 tiket ke babak semifinal. Muenchen yang meraih rekor sempurna di Liga Champions musim ini tak berdaya di hadapan Manchester City yang kian ganas menjelang akhir musim.
City masih berpeluang meraih 3 gelar di akhir musim. Ini jadi bukti bahwa Pep Guardiola tidak sepenuhnya salah dengan mengatakan bahwa kegagalan klubnya meraih gelar Liga Champions bukanlah sesuatu yang pantas membuat mereka malu. Untuk bisa terus bersaing dan mempertahankan level permainan di tingkat tertinggi saja sudah menjadi hal yang sangat sulit. Apalagi melakukannya selama lebih dari 5 tahun sembari meraih banyak gelar di level domestik yang juga sangat kompetitif dan menyiksa dari segi jadwal.
Pep Guardiola dan Manchester City mungkin saja pada akhirnya tak meraih gelar apapun musim ini. Namun hal tersebut tentu tak membuat mereka tidak layak didebatkan sebagai salah satu tim terbaik dan terkuat yang pernah ada di dunia sepakbola.