Ajang Formula 1 musim 2021 akan diakhiri di Grand Prix Abu Dhabi, Arab Saudi. Namun, ada rumor yang mengatakan bahwa beberapa penggemar F1 menentang kebijakan tersebut.
Berbicara kepada media, Pangeran Khalid Bin Sultan Al Faisal, presiden federasi motorsport Arab Saudi mengatakan dia sangat menyadari bahwa beberapa orang tidak senang dengan negara yang tergabung dalam jadwal F1.
“Saya tidak menyalahkan mereka, ketika Anda tidak tahu suatu negara, dan ketika Anda memiliki citra tertentu tentang suatu negara.” kata Khalid.
“Saya ingat diri saya sendiri ketika orang tua saya biasa memberi tahu saya bahwa kami akan pergi ke AS, terutama ke New York, saya ketakutan. Saya akan berpikir bahwa saya akan berjalan di jalan dan seseorang akan datang dan menembak saya, karena saya belum pernah ke sana.
“Jadi saya tahu mengapa mereka tidak bersemangat tentang itu, karena banyak masalah dengan hak asasi manusia, dan karena mereka belum pernah ke Saudi.
“Jadi itulah mengapa, sekarang bagi kita untuk membuka diri, dan mudah-mudahan dengan orang-orang yang datang ke Arab Saudi, melihat negara itu, dan kemudian kembali dan melaporkan apa yang mereka lihat, ini akan membuat orang mungkin berubah pikiran.” tambah Khalid.
Ada tentangan serupa sebelum acara motorsport seperti Dakar dan Formula E yang diselenggarakan di sana, tetapi Khalid mengakui perasaan berubah begitu orang melihatnya secara langsung.
“Ini terjadi pada kami dengan Dakar, kami memiliki banyak orang sekitar 3000 peserta dan pengemudi datang,” kata Khalid.
“Kebanyakan dari mereka memiliki kesan yang sama, dan mereka tidak senang. Bahkan dengan Formula E, seperti BMW dan tim lain, mereka mengatakan tidak ingin pergi ke Arab Saudi. Tetapi setelah mereka datang ke Arab Saudi, dan setelah mereka melihat kami dan bertemu dengan kami, mereka mengubah perspektif mereka tentang Arab Saudi.
“Ini adalah salah satu masalah dan mengapa kami memiliki citra buruk ini, karena kami ditutup, negara kami ditutup. Jadi bagian dari visi dan bagian dari membuka negara kami, kami ingin orang-orang datang dan melihat siapa kami sebenarnya.” tambah Khalid.
