Mantan manajer Barcelona, Pep Guardiola, menegaskan tidak akan meninggalkan klubnya saat ini Manchester City demi kembali ke Spanyol untuk melatih klub lamanya itu.
Beredar kabar yang mengatakan bahwa pintu Camp Nou masih terbuka untuk pelatih asal Spanyol tersebut yang sukses memenangkan 14 gelar domestik dan 2 gelar Liga Champions dalam empat tahun masa baktinya.
Meski demikian, Guardiola menolak dengan keras kabar tersebut karena tak ingin merusak prestasi di masa lalu dan tetap ingin melanjutkan karir di Liga Primer bersama The Sky Blues.
“Sebagai pelatih Barcelona, itu sudah berakhir. Saya tidak sama, atau bahkan mereka tidak melihat saya dengan cara yang sama,” kata Guardiola kepada wartawan.
“Saya tak lagi sama seperti sebelumnya atau bahkan mereka juga tak akan memandang saya dengan cara yang sama. Ketika itu saya masih berada di usia yang fantastis ketika meraih segalanya.
“Kami mencapai banyak prestasi bersama dengan pemain luar biasa, seorang presiden muda [Joan Laporta], Txiki [Begiristain] … itu adalah generasi pemain brutal dan pemain terbaik di dunia [Lionel Messi]. Bintang-bintang berdiri sejajar.” tambah Guardiola.
Setelah hengkang dari Barcelona, Guardiola mulai mengasuh klub Bundeliga Jerman Bayern Munich di tahun 2013 silam.
Di sana ia hanya melatih klub tersebut selama dua musim dengan meraih 5 trofi sebelum akhirnya hijrah ke Manchester City menggantikan manajer Manuel Pellegrini di tahun 2016.
Pep Guardiola sukses meraih dua gelar di Inggris bersama Manchester City di musim 2017/18. (Sumber:www.belfasttelegraph.co.uk)
Di musim pertamanya di Etihad Stadion, manajer berusia 47 tahun itu mencatatkan hasil yang mengecewakan, berbanding terbalik dengan prestasinya di Barcelona dan Bayern.
Jelang berakhrinya musim 2016/17, Guardiola mulai merombak formasi barisan para pemainnya. Ia mulai mendatangkan IIkay Guendogan, Nolito, Leroy Sane, John Stones, Claudio Bravo, dan Gabriel Jesus. Namun, perjuangan City harus berakhir tanpa meraih satu pun gelar di akhir musim.
Tak ingin terbawa dengan arus kegagalan, Guardiola mulai mengerti bagaimana cara untuk memenangkan gelar di Liga Primer atau turnamen lainnya.
Dengan mendatangkan Bernardo Silva dari Monaco dan Ederson dari Benfica di musim panas lalu, kekuatan squat City di barisan lini depan mulai tajam.
Alhasil, di musim 2017/18 City sukses meraih gelar Piala FA dan Liga Primer Inggris. Sementara di Liga Champions mereka harus menelan kekecewaan sebanyak dua kali di bawah asuhan Guardiola.