Paris Saint Germain (PSG) dan Real Madrid akan berjumpa di leg pertama babak 16 besar Liga Champions UEFA dini hari besok (WIB). Selain karena nama besar kedua klub dan para pemainnya, laga ini akan memiliki banyak sekali intrik yang menarik untuk dibahas.
Sebagai permulaan, kita tahu bagaimana Ancelotti sebagai pelatih Real Madrid saat ini pernah menjabat sebagai pelatih PSG sebelumnya. Meski demikian, tentu kita tahu perbedaan status yang Ia dapatkan di Madrid setelah berhasil meraih misi piala Liga Champions ke-10, La Decima. Ada pula pemain seperti Benzema yang terus dipantau perkembangannya setelah absen selama 3 minggu dari tim Madrid karena cedera. Sebagai andalan, kehadiran Benzema jelas akan menjadi pembeda di laga seperti ini. Benzema sendiri juga mengaku sangat menantikan laga ini karena Ia berkesempatan beradu dengan sang kompatriot muda pasangannya di timnas Perancis, Kylian Mbappe.
Mbappe tentu punya kisahnya sendiri. Sempat diperkirakan telah berseragam Madrid di awal musim ini, nyatanya Mbappe hingga sekarang masih menjadi pemain kunci di PSG, bahkan melebihi kontribusi Messi dan Neymar. Kita tahu bagaimana Mbappe dan Madrid nampak akan segera berjodoh, namun, laga ini takkan membuat Mbappe lembek. Ia akan menjadikan laga ini sebagai panggung pembuktian dan meyakinkan Madrid akan nilai dirinya. PSG tentu berniat meraih piala yang menjadi impian mereka selama ini. Dan bagi Mbappe, tentu akan jadi hal yang sangat indah jika Ia bisa meraihnya sebelum hijrah ke lain klub kemudian hari.
Nama seperti Neymar juga menarik untuk dibahas karena seringnya sang pemain absen di laga-laga krusial Liga Champions beberapa musim silam. Kini, Neymar dikabarkan telah fit dan siap membantu Lionel Messi serta Mbappe sebagai ujung tombak Pochettino di laga ini. Messi tentu punya sejarah panjang sebagai pemain paling berbahaya kala melawan Real Madrid. Ada juga Di Maria yang pernah menjadi pahlawan dan pemain terbaik di laga final terpenting Madrid bersama Ancelotti yang kala itu melatih. Sayang, Sergio Ramos yang juga lekat sebagai pahlawan bahkan di cap legenda Real Madrid harus absen di laga ini karena cedera.
Ada pula nama seperti Hakimi yang pernah menjadi bagian dari kedua klub. Bale juga menjadi buah bibir karena berita mengabarkan bahwa Bale bisa saja menjadi pengganti Benzema di laga ini. Setelah hanya bermain sekali semenjak bulan Agustus, Bale dinilai Ancelotti sudah lebih siap secara mental dan memiliki motivasi lebih baik untuk mengakhiri karirnya dengan terhormat. Bale yang kerap jadi pahlawan di laga puncak memang berkali-kali menyelamatkan Real Madrid di saat genting. Tentu laga final Liga Champions dan Copa Del Rey menjadi beberapa laga yang paling dikenang berkat aksi heroik Bale saat itu. Terakhir, ada pula nama Pochettino yang kerap disangkut pautkan sebagai pelatih berikutnya Real Madrid selama bertahun-tahun.
Meski memiliki banyak cerita dan kepentingan berbeda, tentu tujuan para pemain dan pelatih ini hanya satu, melaju ke babak berikutnya dan memenangkan turnamen nomor satu di Eropa ini.
Mari kita harapkan perang bintang antar kedua klub akan menjadi pembuka yang spektakuler bagi babak knock-out Liga Champions Eropa musim ini.