Gareth Bale menjadi pemain terbaik dalam laga final Liga Champions UEFA kala melumat Liverpool 3-1, salah satunya dengan gol salto yang rasanya akan terus menjadi perbincangan hingga berpuluh-puluh tahun mendatang mengikuti jejak Zidane sang pelatih saat mencetak gol tendangan voli ke gawang Leverkusen di tahun 2002.
Sayangnya, Zidane dan Bale tidak satu suara perihal kepastian nasib masa depan Bale di Real Madrid musim mendatang. Meskipun menjadi pahlawan dan mempersembahkan gelar ke-13 bagi Madrid, Bale bukan lagi pilihan utama dibawah kepemimpinan Zidane musim ini. Bale yang kerap dibelit cedera membuat Zidane lebih percaya pada Isco ataupun Lucas Vazques dan Marco Asensio sebagai pilihan utama.
Hal ini membuat masa depan Bale dikaitkan kembali ke dua tim Manchester yaitu United dan City. Hanya saja, Mourinho dan tim medisnya berujar bahwa mereka sulit menerima kedatangan Bale andai nanti Ia akan lebih banyak beraksi di ruang perawatan. Begitupun dengan Pep Guardiola yang memang dinilai tak lagi tertarik karena aksi Bale yang bisa saja tak sebanding dengan banderol harganya jika dijual nanti.
Bale diketahui ingin memiliki waktu bermain yang lebih banyak namun tak digubris Zidane yang tentunya mengutamakan stabilitas tim ketimbang Bale seorang. Fiorentino Perez juga diberitakan akan mengadakan pertemuan dengan Bale namun tetap keputusan akhir akan ada di tangan Zidane.
Andai kemarin Real Madrid kalah, masa depan Zidane takkan menentu menjelang musim depan. Namun melihat performa Bale yang membawa Zidane belum pernah gagal di Liga Champions selama melatih, maka rasanya pelatih berkepala plontos tersebut akan melanjutkan tugasnya di musim 2018/2019 mendatang.
Berbanding terbalik dengan Bale, Zidane dapat menjalani liburannya dengan lebih tenang dan tentunya dengan kuasa yang lebih daripada sang pemain berusia 28 tahun tersebut.