Seperti yang sudah banyak diramalkan, Ronald Koeman pada akhirnya dipecat juga dari kursi kepelatihannya di Barcelona. Kalah dari Rayo Vallecano, direksi Barcelona nampak tak lagi bisa menolerir hasil-hasil inferior yang membuat Barcelona kini tercecer di peringkat ke 9 klasemen La Liga dan terancam gagal lolos ke babak 16 besar Liga Champions musim ini.
Derita Barcelona memang belum reda juga usai kericuhan yang ditimbulkan semenjak Bartomeu meninggalkan jabatannya dan memunculkan borok-borok yang Ia buat selama menjabat. Setelah ditinggal pergi Leo Messi, cederanya Kun Aguero serta Pedri, kini Koeman yang muncul ke permukaan sebagai korban terbaru. Meski Koeman tak luput dari kesalahan, jelas situasi di Barcelona beberapa waktu terakhir ini sangat tidak kondusif bagi pelatih manapun yang memimpin tim di tengah masa peralihan ini.
Berita mengabarkan bahwa mantan legenda tim, Xavi Hernandez, telah siap pulang ke Camp Nou untuk menyelamatkan tim yang Ia bela semenjak level junior. Namun, perlu dicatat bahwa Xavi harus memutus kontrak yang sudah Ia jalin terlebih dahulu bersama timnya saat ini Al Sadd di Qatar. Bersama Al Sadd, Xavi yang sudah kurang lebih 2 tahun menjabat sebagai pelatih membawa tim ini meraih 7 gelar domestik dan memainkan sepakbola atraktif layaknya kala Ia bermain bersama generasi emas Barcelona dahulu.
Tentu naif jika berharap Xavi bisa semudah itu membalikkan peruntungan Barcelona. Tak elok rasanya mengharapkan Xavi secara seketika berprestasi layaknya Pep Guardiola di masa awal karirnya sebagai pelatih di tahun 2008. Barcelona saat ini jauh dari kata stabil dan perlu pembenahan besar untuk bisa kembali bersaing di level tertinggi.
Percaya proses adalah hal yang harus ditanam betul oleh para direksi, pemain, serta para pendukung Barcelona. Meski terkesan tak adil bagi beberapa pemain senior yang ingin segera menuai prestasi di tim sebesar Barcelona, ini adalah langkah yang harus dijalani guna memperbaiki kondisi klub untuk waktu yang panjang.
Jadi, apakah Xavi adalah jawaban bagi permasalahan Barcelona saat ini? Hanya waktu yang bisa menjawab. Tren kembalinya legenda untuk menjadi ahli taktik klub sudah bukan hal yang baru lagi. Tinggal bagaimana mereka menyikapi privilege mereka saja yang mungkin bisa jadi penentu kesuksesan semua pihak di kemudian hari.