Arsenal secara luar biasa berhasil meraih 3 poin setelah tertinggal lebih dahulu di menit-menit awal pertandingan kala Youri Tielemans mencetak gol ke gawang Bernd Leno. Gol dari David Luiz, Lacazette, serta Nicolas Pepe membalikkan keadaan dan Arsenal berhasil menang di King Power Stadium secara meyakinkan.
Tentu hal ini disambut baik para pendukung Arsenal melihat skuad yang diturunkan Arteta cukup berbeda dengan pemain utama Arsenal selama ini. Rotasi dilakukan Arteta mengingat Arsenal baru saja melewati laga hidup-mati menghadapi Benfica hari Jumat lalu. Hasilnya ternyata Arsenal menyuguhkan salah satu permainan terbaik mereka di Liga Primer musim ini. Dan jika Pepe, David Luiz, Lacazette, hingga Willian berhasil membuktikan kualitas mereka pada laga kali ini, ada satu nama yang seharusnya sadar bahwa kemenangan ini adalah tamparan keras bagi dirinya.
Ya nama pemain tersebut tak lain dan tak bukan adalah Hector Bellerin.
Sosok pemain bernomor punggung 2 tersebut tentu tak asing di mata penggemar Arsenal. Ia adalah pemain paling lama membela panji The Gunners saat ini. Sempat menyandang status wonderkid di masa awal karirnya, hampir 6 tahun berlalu dan ternyata tak banyak perkembangan berarti ditunjukkan sang pemain. Kombinasi Cedric Soares di sisi sayap kanan Arsenal hari ini nyatanya mampu memaksimalkan performa Pepe yang menjadi rekor pembelian termahal Arsenal. Sempat bermain tidak maksimal, Pepe seakan keluar dari cangkangnya hari ini. Dan ternyata memang kehadiran Cedric hari ini memberi ruang lebih bagi Pepe untuk bereksplorasi. Hasilnya 1 gol dan 1 buah tendangan penalti berhasil Pepe berikan untuk Arsenal.
Statistik mencatat bahwa Cedric dan Pepe melakukan kombinasi umpan sebanyak 31 kali pada pertandingan melawan Leicester. Keberanian Cedrid untuk melakukan overlap juga memberi ruang bagi Pepe untuk melakukan penetrasi ke dalam kotak penalti dengan lebih mudah. Bek lain yang harus mengawasi pergerakan overlap Cedric tentu tak bisa menjaga Pepe sekaligus karena hal tersebut jelas akan memberikan ruang kosong yang akan dieksploitasi Cedric.
Bandingkan dengan kombinasi umpan Bellerin dengan Pepe yang hanya mencapai angka 7 kali. Bellerin yang memang beberapa kali tampil canggung saat sudah mencapai sisi lapangan lawan membuat Pepe tak leluasa bergerak dan bermain 1 lawan 1 untuk memaksimalkan kemampuannya dalam mendribel bola. Hal ini jelas disadari Arteta yang akan meninjau ulang segala sesuatunya guna memaksimalkan potensi pemain termahal mereka tersebut.
Bellerin harus paham betul bahwa senioritas tak selamanya berlaku apalagi di dunia sepakbola profesional yang terkenal tanpa ampun. Jika tak bisa mengembangkan cara bermainnya lebih jauh, Bellerin nampak harus rela untuk angkat kaki dari Emirates Stadium. Arsenal sudah terlalu lama berkutat dengan kepercayaan buta mereka terhadap pemain yang dianggap “senior” atau “setia”.
Arteta harus menentukan semuanya dengan objektif. Jika memang Cedric atau pemain selain Bellerin adalah jawaban untuk memaksimalkan Pepe serta sisi sayap kanan Arsenal (yang sangat mungkin kembali dihuni Saka dan mungkin menggeser Pepe ke sisi kiri lapangan), maka Bellerin harus segera menyiapkan surat perpisahannya dengan para penggemar Arsenal.
Mungkin disertai dengan permintaan maaf mengingat bagaimana dulu para gooners begitu besar menaruh harap pada pemain asal Spanyol tersebut.