Meski kalah 0-1 dari Porto pada leg ke-2 dini hari tadi (WIB), Chelsea tetap berhasil melaju ke babak 4 besar karena menang aggregat 2-1 secara keseluruhan. Ini adalah kali pertama Chelsea kembali melaju ke babak semifinal setelah terakhir kala melakukan hal serupa di tahun 2014. Chelsea sendiri akan berhadapan dengan tim dari pemenang laga antara Real Madrid atau Liverpool.
Tuchel menyambut gembira pencapaian tim yang baru Ia besut ini. Ia berujar bahwa para pemain Chelsea yang mayoritas dihuni pemain muda harus menganggap kesempatan ini sebagai bentuk petualangan yang mereka nikmati. “Lihat saja bagaimana dua pencetak gol kami di leg pertama yang baru saja mencatatkan gol mereka di ajang Liga Champions pekan lalu. Bandingkan dengan Benzema atau Salah yang sudah mencetak begitu banyak gol di kompetisi ini. Sebagai tim muda, yang bisa kami lakukan adalah berjuang dan berusaha keras untuk selalu memberikan yang terbaik. Kami harus terus berlari dan bertahan sekuat tenaga. Ini adalah sebuah petualangan besar. Saat kami sudah berada di semifinal maka babak final menjadi taruhan yang jelas. Kami akan memanfaatkan setiap menitnya untuk terus belajar dan berjuang sebaik mungkin,” ujar Tuchel.
Chelsea memang tak lebih diunggulkan dibandingkan tim tersisi di kompetisi ini. Sempat tampil carut marut bersama Lampard di pertengahan musim, kedatangan Tuchel menjadi berkah yang membuat mereka mampu kembali tampil apik hingga titik ini. Di Liga Primer Inggris sendiri Chelsea berpeluang besar finis di posisi 4 besar setelah tampil cukup konsisten meski sempat tergelincir saat menghadapi West Bromwich Albion. Dan pertandingan itu menjadi bukti bagaimana Chelsea masih bisa dengan mudah menunjukkan ketidakmatangan mereka.
Baru memegang kendali di Chelsea semenjak Januari 2021 lalu, Tuchel sudah memberikan perubahan nyata bagi tim asal London ini. Jika bisa memberikan yang terbaik siapapun lawannya, petualangan Chelsea akan sangat mungkin berlanjut ke panggung yang lebih besar di babak final nanti.
Mengulang sejarah di tahun 2012? Tentu saja itu skenario terbaiknya. Realistisnya tentu saja Tuchel cukup memupuk pengalaman dan jam terbang pemain mudanya sebaik mungkin demi menghadapi musim penuh pertamanya bersama Chelsea musim depan.