Premier League musim kompetisi 2020/2021 akan segera berakhir, tersisa 9 laga lagi untuk menutup musim yang hampir tidak bisa dinikmati langsung di stadium oleh para fans karena pandemic Covid-19 yang belum juga usai.
Bagi Manchester United akan berusaha mengamankan posisi runner-up di Liga Inggris. Adapun jika bisa menang atas Granada di perempat final Liga Europa, Setan Merah akan berjumpa AS Roma atau Ajax Amsterdam di babak empat besar.
Setan Merah sudah lama puasa gelar. Jika berhasil menjuarai Liga Europa 2021, MU akan terhindar dari paceklik gelar selama empat tahun untuk kali pertama sejak akhir 1980-an.
Namun, MU harus meningkatkan performa jika tak ingin bernasib seperti musim lalu di Liga Europa, yaitu kandas di babak semifinal. Kans tim besutan Ole Gunnar Solskjaer cukup terbuka asal tak lagi melempem di saat-saat krusial.
Setelah mengarungi musim 2020/2021 sejauh ini, ada beberapa pemain Manchester United yang layak disebut pemenang. Tapi, ada juga yang layak dianggap sebagai pencundang. Berikut ringkasannya.
Sang bek kiri, Luke Shaw, layak disebut sebagai pemain terbaik Manchester United tahun ini. Dia menunjukkan peningkatan pesat dan jelas merupakan pemenang terbesar di skuad MU.
Shaw akan menghadapi persaingan dari Bruno Fernandes untuk penghargaan Pemain Terbaik Tahun Ini, tetapi dalam metrik ini Fernandes tidak digolongkan sebagai pemenang.
Kemunculan Shaw telah menjadi berkah. Ada tanda-tanda peningkatan di paruh kedua musim lalu. Tetapi, pada musim ini pemain berusia 25 tahun itu telah menjadi salah satu bek kiri terbaik di Liga Inggris, yang dalam prosesnya membuatnya kembali dipanggil Timnas Inggris.
Pertahanan Shaw sangat bagus. Dia membuat langkah signifikan sebagai bek sayap menyerang, memberikan lima assist di Liga Inggris dan menciptakan lebih banyak peluang daripada bek lainnya.
Perekrutan Alex Telles pada musim panas 2020 dimaksudkan untuk memberikan dimensi baru serangan United dari bek sayap. Namun, Shaw telah membuktikan diri dan namanya jadi langgangan starting XI, di belakang Bruno Fernandes.
Pemain yang bersinar adalah Pogba, mengawali musim ini dengan lambat setelah diagnosis Covid-19 pada pramusim. Perjuangannya untuk mendapatkan kembali kebugaran diperparah oleh komentar pedas sang agen, Mino Raiola, menjelang bencana Liga Champions United melawan RB Leipzig pada pertengahan Desember.
Tapi setelah terseok-seok, Pogba telah muncul sebagai salah satu pemain terpenting United. Absennya dia selama 10 pertandingan karena cedera sangat terasa.
Tanpa dia Setan Merah kehilangan spirit dari lini tengah. Sektor tengah MU kembali ke mode “aman”, yang tak terlalu agresif menyerang.
Pogba kembali dengan gemilang pada pertandingan Liga Europa kontra AC Milan di San Siro. Meskipun masa depannya belum pasti setelah musim panas ini, peran pentingnya bagi Manchester United telah berkembang musim ini.
Memilih ‘pemenang’ ketiga musim ini adalah tugas sulit. Scott McTominay menjalani musim yang baik, Harry Maguire makin moncer seiring berjalannya musim.
Enam pekan lalu Edinson Cavani mungkin akan dimasukkan dan Daniel James menikmati peruntungan yang lebih baik daripada musim lalu.
Jika menyusun daftar ini pekan depan, mungkin Dean Henderson akan menjadi yang teratas, terutama jika ia bisa benar-benar bisa menggeser David De Gea dari posisi kiper nomor satu MU.
Jadi mungkin Jesse Lingard cocok dengan kategori ini, meski tidak bermain satu menit pun untuk MU di Liga Inggris musim ini. Seperti Shaw, pemain berusia 28 tahun itu kembali dipanggil ke skuad Timnas Inggris pekan ini. Pemanggilan itu berkat dampak mengesankan Lingard selama menjalan masa pinjaman di West Ham United.
Lingard mencetak lima gol dan dua assist dalam tujuh pertandingan untuk The Hammers. Torehan itu melambungkan namanya di bursa transfer pemain. Ia kemungkinan akan meninggalkan MU secara permanen pada musim panas 2021.
Bukan tidak mungkin masa depan Lingard akan menjadi bagian dari teka-teki seputar Van de Beek. Ia diboyong dari Ajax pada musim panas lalu dengan harga 35 juta pounds, tetapi belum berdampak di Manchester United.
Pemain asal Belanda itu belum menemukan posisi yang pas di skuad United. Upayanya menggantikan Fernandes, dengan membiarkan playmaker Portugal itu beristirahat, menjadi bumerang. Saat ini, Lingard malah menjadi alternatif yang lebih baik untuk posisi itu.
Van de Beek tiba dengan CV yang cemerlang, menjadi bagian dari skuad Ajax yang mencapai semifinal Liga Champions pada 2018/2019. Namun, menit bermainnya di MU sangat mengenaskan. Dia hanya dua kali menjadi starter dalam 29 pertandingan liga.
Pemain berusia 23 tahun itu mungkin mendapat keuntungan dari pramusim penuh di MU dan kalender yang lebih terstruktur musim depan. Tetapi, apa yang terjadi musim ini mungkin benar-benar ingin dilupakannya.
Ketika musim lalu kompetisi kembali bergulir setelah lockdown, Nemanja Matic adalah salah satu pemenang besar untuk Manchester United. Dia membentuk kemitraan lini tengah yang mulus dengan Pogba. Alhasil, ia mendapat kontrak baru berdurasi tiga tahun.
Sekarang kontrak untuk gelandang yang akan berusia 33 tahun pada Agustus itu terlihat mahal bagi MU. Matic telah mengulangi peran besarnya oada musim ini. Namun, ia hanya menjadi pilihan di belakang Fred, McTominay, dan Pogba.
Pemain berkebangsaan Serbia itu tetap masih menjadi sosok yang berpengalaman di skuad Solskjaer. Tidak mengherankan jika ia menemukan performa terbaiknya dalam beberapa momen.
Perekrutan Edinson Cavani pada akhir jendela transfer musim panas lalu seharusnya menginspirasi Martial untuk bangkit menghadapi tantangan dan menemukan performa terbaiknya. Tetapi, pemain Prancis itu tampak takut dengan persaingan.
Musim lalu, dia mencetak 23 gol musim lalu. Itu menjadi penampilan terbaiknya untuk klub dan bermain sebagai pemain No. 9.
Musim ini, Martial hanya mencetak tujuh gol dalam 36 laga. Dia terjun bebas, dari membukukan 0,58 gol per 90 menit pada musim lalu, menjadi 0,26 gol per 90 menit.
Satu-satunya gol Martial dalam 18 penampilan terakhirnya untuk MU terjadi dalam kemenangan 9-0 melawan Southampton.
Dia tampil jauh lebih baik saat MU menang atas Manchester City awal bulan ini. Tetapi, Martial mengalami masalah cedera sejak saat itu. Status Martial sebagai penyerang tengah pilihan pertama Manchester United telah berkurang musim ini.