Barcelona menghadapi kasus suap dari Jose Maria Enriquez Negreira, mantan wakil presiden Komite Wasit Spanyol (CTA). The Blaugrana membayar mantan wasit tersebut hingga €8,4 juta antara tahun 2001 dan 2018.
Berbicara di Cadena SER, presenter televisi Spanyol, Manu Carreno, mempertanyakan gagasan bahwa Laporta dan presiden lain yang terlibat mungkin tidak mengetahui tentang kasus suap kepada Negreira.
“Perlu dijelaskan mengapa Joan Laporta sebagai presiden meminta agar pembayaran kepada Enriquez Negreira dinaikkan secara signifikan.” ucap Carreno.
“Off the record kami juga menerima pernyataan dari beberapa mantan presiden dan wakil presiden, banyak teman dekat, banyak mantan direktur saat itu, ketika dewan direksi Joan Laporta tiba pada tahun 2003.”
“Ada tiga orang di tim itu: ada Joan Laporta, Josep Maria Bartomeu, dan Sandro Rosell. Kami tidak dapat membeli bahwa mereka tidak tahu [tentang itu].” tambah Carreno.
“Apa yang mereka katakan kepada saya bukanlah bahwa, orang-orang yang ada di sana, yang secara praktis di salah satu pertemuan pertama Dewan Direksi Laporta, baru saja tiba setelah menjabat,” ucap Carreno.
“Di sana Laporta dan Rosell bertemu dengan direktur mereka, dan Rosell secara khusus memimpin, memberi tahu direktur tentang apa yang ada di sana, bahwa mereka telah mewarisinya dari Joan Gaspart dari tahap sebelumnya”
“Kemudian mereka berkata ‘jika kami ingin mereka terus menghormati kami, kami harus terus membayar.’ Itu yang didengar oleh mereka yang ada di sana, yaitu, tidak ada yang tahu itu agak aneh.” tambahnya.
Barcelona sendiri membantah menyuap Negreira untuk membawa wasit ke kubu Blaugrana. Laporta menuding tuduhan itu sebagai kampanye hitam yang menyerang klubnya.
“Cules, tenanglah. Barca tidak bersalah atas apa yang dituduhkan kepada mereka dan menjadi korban kampanye melawan kehormatan mereka, yangsemua orang sekarang terlibat.” kicau Laporta di Twitter.
“Tidak mengherankan, kami akan membela Barca dan menunjukkan bahwa Klub tidak bersalah. Banyak yang harus diperbaiki,” tambahnya.