Cinta pertama biasanya itu sulit dilupakan dan punya kisah yang seringkali membuat banyak orang bertindak di luar akal sehat. Dan bagi Romelu Lukaku, cinta pertamanya pada Chelsea 10 tahun silamlah yang membawanya kembali pulang ke rumah musim ini. Lukaku yang sempat pergi dengan cerita yang kurang baik kini berupaya meraih mimpi besarnya bersama sang kekasih yang juga telah bertransformasi menjadi salah satu tim paling menarik di Inggris bahkan Eropa.
Keadaan tentu berbeda saat Lukaku dulu gagal bersaing dalam tim Chelsea asuhan Villas Boas, Di Matteo, Benitez, hingga Mourinho. Kini, Chelsea dam Tuchel adalah tim yang meraih gelar Liga Champions secara meyakinkan musim lalu dan dihuni oleh banyak pemain potensial serta berpengalaman yang menyeimbangkan tim asal London ini. Lukaku sendiri datang dengan status sebagai juara Italia. Setelah melanglang buana serta memupuk pengalaman di tim nasional Belgia, dari West Brom, Everton, Manchester United, hingga Inter Milan, Lukaku yang kini berusia 28 tahun nampak dalam kondisi sempurna untuk mengguncang Liga Primer sekali lagi.
Sempat dicap tak terlalu berhasil bersama Manchester United, Lukaku pergi ke Italia dan membuktikan dirinya sebagai salah satu penyerang terbaik di dunia saat ini. Inter memutus dominasi Juventus dan seakan harus memenuhi suratan takdir, kondisi keuangan Inter yang cukup pelik membawa Lukaku kembali ke Inggris. Kali ini Ia pulang ke tempat dimana Ia sempat melupakan mimpinya untuk berseragam biru setelah kepindahan ini juga nyaris terjadi pada tahun 2017.
Lukaku kembali untuk menuntaskan kisahnya di Inggris. Ia belum pernah meraih gelar bergengsi di Inggris selama berkarir. Dengan pengalaman serta kondisinya saat ini, Lukaku bisa menjadi keping pemain terakhir bagi Tuchel untuk menyempurnakan Chelsea versinya guna mengarungi kerasnya persaingan di musim 2021/2022. Dengan dukungan pemain muda dan potensial seperti Mount, Havertz, Pulisic, Ziyech, hingga Werner, Lukaku diharapkan bisa menjadi pembeda utama dalam usaha Chelsea mempertahankan performa apik mereka di bawah Tuchel.
Perlu diingat bahwa Lukaku bukan pertama kalinya dibebani ekspektasi seperti ini untuk kemudian tak memberikan hasil sepadan. Namun, berkaca dari segala situasi yang ada, skenario kembalinya Lukaku tidak bisa lebih baik dan tepat lagi dari saat ini.
Selamat datang kembali Lukaku. Tuntaskan rasa penasaranmu kali ini dan hiburlah kami dengan gelontoran golmu di Liga Primer seperti sedia kala.