Radja Nainggolan kecewa namanya telah dicoret pelatih kepala Roberto Martinez di timnas Belgia.
Radja Nainggolan tidak bisa menyemvunyikan rasa kecewanya terhadap keputusan pelatih kepala timnas Belgia Roberto Martinez, yang telah mencoret namanya untuk membela tim di Piala Dunia 2018.
Gelandang berusia 30 tahun tersebut mengaku dirinya masih layak untuk diperhitungkan sebagai pemain timnas Belgia dengan beberapa prestasi yang ia capai di musim 2017/18 ini.
“Saya sedih, saya pantas berada di sana. Saya sampai di semi final Liga Champions dan saya bermain baik dengan Roma, saya tidak bisa melakukan lebih dari itu. Tapi saya tidak suka memakai topeng, saya adalah saya, dan jika beberapa orang tidak suka saya tidak bisa berbuat apa-apa.” kata Nainggolan.
“Saya selalu digambarkan sebagai anak nakal tetapi sepakbola masih menjadi hobi bagi saya. Oke, itu telah menjadi pekerjaan saya, tetapi saya ingin dinilai berdasarkan penampilan saya, bukan karena apa yang saya lakukan di luar lapangan.
“Semua orang bebas melakukan apa yang dia inginkan jika mereka bermain dengan baik di lapangan. Apakah kamu pikir semua pemain adalah orang baik?” tambah Nainggolan.
Di bawah kepelatihan Martinez, Nainggolan jarang dimainkan sang pelatih. Itu bisa terlihat di babak kualifikasi Piala Dunia 2018, di mana ia hanya tampil dua kali.
Sementara Martinez dilaporkan telah melakukan perjalanan ke ibukota Italia pada hari Senin (21/5) untuk membahas Piala Dunia dengan Nainggolan untuk membahas kehadiran sang gelandang.
“Saya tidak akan terus bertarung. Saya sudah merencanakan untuk pensiun jika mereka tidak membawa saya pergi ke Piala Dunia.” kata Nainggolan.
Penampilan terakhir Radja Nainggolan bersama AS Roma di Liga Champions musim 2017/18 saat bertemu Liverpool. (Sumber:www.zimbio.com)
“Memang benar bahwa tahun lalu saya mempertimbangkan membuat diri saya tidak untuk untuk memperkuat Belgia, tetapi saya masih berharap dapat berpartisipasi dalam pengalaman seperti Piala Dunia, itu adalah mimpi masa kecil saya dan sekarang telah dirampas.
“Pelatih datang ke Roma, yang saya pikir baik. Saya akan melakukan hal yang sama untuknya. Jika saya memiliki masalah dengan seseorang saya akan mendatangi mereka.
“Dia mengatakan kepada saya ‘Jika saya adalah pelatih klub, saya akan membangun tim di sekitar Anda tetapi itu tidak mungkin di tim nasional.’ Dia mengaku saya pemain penting sebagai pemain ke-20 yang berpartisipasi di squat.” tambah Nainggolan.