Partai terakhir turnamen Indonesia Masters 2018 yang berlangsung di istora senayan, Jakarta, Dari 4 partai yang berhasil lolos ke Final, Indonesia berhasil membawa pulang 2 gelar dari sektor tunggal putra dan sektor ganda putra.
Final Indonesia Masters 2018 dibuka dengan duel antara tunggal putri nomor satu dunia dari Taiwan, Tai Tzu Ying, melawan Saina Nehwal (India).
Setelah itu, pada partai kedua, wakil Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting, tampil pada partai puncak sektor tunggal putra.
Bertanding di lapangan Istora Senayan, Jakarta, Ginting berhasil menang dengan skor 21-13 dan 21-12.
Pada gim pertama, Ginting bermain cermat dalam permainan net. Beberapa kali pebulu tangkis berusia 21 tahun itu meraih poin dalam situasi tersebut.
Akan tetapi, Sakai pun mencoba untuk mengendalikan permainan sehingga berhasil menipiskan perolehan poin menjadi 5-7, masih untuk keunggulan Ginting.
Mendekati interval gim pertama, terjadi reli panjang antara keduanya. Ginting berhasil mengambil poin tersebut dengan cermat setelah unggul dalam permainan net. Interval pertama berakhir dengan skor 11-9 untuk Ginting.
Setelah itu, Ginting berhasil menjaga jarak perolehan poin dengan Sakai. Dia sempat unggul 16-10 setelah meraih poin dengan pukulan drive silang. Ginting oun berhasil meraih gim pertama dengan skor 21-13.
Pada gim kedua, Ginting masih unggul dalam perolehan poin. Dia sempat unggul 4-1 pada awal gim kedua.
Bahkan, Ginting sempat unggul jauh 8-2 sebelum menutup interval gim pertama dengan skor 11-7.
Setelah interval, Ginting tampil semakin baik dan berhasil menjaga fokus permainan. Sebaliknya terjadi pada Sakai. Dia lebih banyak melakukan kesalahan sendiri.
Ginting unggul jauh 18-9. Sakai sempat meraih poin beberapa kali sehingga kedudukan menjadi 18-12.
Namun, Ginting berhasil menjaga jarak poin dengan menutup laga gim kedua dengan skor 21-12.
Dengan hasil ini, Anthony Sinisuka Ginting pun berhasil menjuarai nomor tunggal putra Indonesia Masters 2018.
Seusai laga tunggal putra digelar, barulah berturut-turut tersaji partai ganda campuran, ganda putri, dan ditutup partai ganda putra.
Sebagai tuan rumah, Indonesia berhasil mengantongi dua gelar yang dipersembahkan oleh nomor tunggal putra dan ganda putra.
Pada gim pertama, Marcus/Kevin selalu tertinggal dalam perolehan poin. Beberapa kali variasi smes dan penempatan bola dari Li Junhui/Liu Yuchen tak mampu dikembalikan dengan baik oleh Marcus/Kevin.
Permainan atraktif dan cepat yang biasanya ditunjukkan Kevin pada gim pertama ini tak terlihat. Sebaliknya, Kevin terlihat beberapa kali kesulitan untuk mengembalikan bola yang dilancarkan Liu Yuchen.
Pada interval gim pertama, Marcus/Kevin pun tertinggal cukup jauh, yakni 5-11.
Setelah itu, ganda putra andalan Indonesia ini pun belum bisa menemui permainan terbaiknya. Marcus/Kevin kian tertinggal jauh, yakni 8-17.
Terus dalam tekanan, Marcus/Kevin harus mengakui keunggulan Li Junhui/Liu Yuchen pada gim pertama dengan skor 11-21.
Pertandingan sempat terhenti pada kedudukan 18-9 untuk pasangan Marcus/Kevin setelah wasit menganggap smes dari pasangan Indonesia dianggap keluar meski terlihat sempat mengenai raket pemain China.
Beruntung, Marcus/Kevin tetap bisa menjaga fokus sehingga menutup gim kedua dengan keunggulan 21-10 sekaligus memaksakan laga berlanjut ke babak rubber game.
Partai pertama (tunggal putri)
Tai Tzu Ying (Taiwan) vs Saina Nehwal (India), 21-9, 21-13.
Partai kedua (tunggal putra)
Anthony Sinisuka Ginting (Indonesia) vs Kazumasa Sakai (Jepang), 21-13, 21-12.
Partai ketiga (ganda campuran)
Zheng Siwei/Huang Yaqiong (China) vs Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (Indonesia), 21-14, 21-11.
Partai keempat (ganda putri)
Misaki Matsutomo/Ayaka Takahashi (Jepang) vs Greysia Polii/Apriyani Rahayu (Indonesia), 21-17, 21-12.
Partai kelima (ganda putra)
Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo (Indonesia) vs Li Junhui/Liu Yuchen (China), 11-21, 21-10, 21-16.