Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi menunjuk Ratu Tisha sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI di sisa waktu kepengurusan sampai 2020. Ratu Tisha pun menjadi wanita pertama yang menjabat sebagai Sekjen PSSI dalam sejarah sepak bola Indonesia.
Biasanya memang posisi Sekjen PSSI selalu diisi dari kaum pria. Sebut saja mulai dari sejak era Nugraha Besoes, Tri Goestoro, Halim Mahfud, Azwan Karim, dan terakhir Ade Wellington.
Kepala Staf Ketua Umum PSSI Iwan Budianto mengatakan, ada beberapa pertimbangan dalam pemilihan Ratu Tisha sebagai Sekjen. Dari 10 Komite Eksekutif (Exco) yang hadir pada rapat Exco di Makostrad, Iwan menyebut masing-masing memiliki alasan tersendiri untuk menyetujui Ratu Tisha sebagai Sekjen baru PSSI.
Terpilih menjadi Sekretaris Jenderal PSSI sampai 2020, Ratu Tisha Destria memastikan bakal segera transisi dari jabatan lamanya sebagai Direktur Kompetisi PT Liga Indonesia Baru (LIB). Transisi itu disebutnya akan dimulai pekan depan.
Tisha mengakui, tidak mungkin dirinya menjalani rangkap jabatan dalam mengurus sepak bola Indonesia. Namun, ia membutuhkan waktu untuk menjalankan transisinya itu.
Tisha juga mengaku baru mengetahui kepastian dirinya sebagai Sekjen PSSI, Jumat (7/7) pukul 17.00 atau tepatnya usai rapat Exco PSSI selesai digelar di Makostrad. Saat ini, ia masih menunggu kabar terkait pelantikan, agenda PSSI dan kapan ia bakal mulai menjalankan tugasnya sebagai Sekjen.
“Mulai kerja? Belum tahu, tapi setelah diberi tahu PSSI masih akan ada rincian agenda-agenda lain, itu berkaitan dengan segala macam persiapan kapan dimulai,” ujar Tisha.
Melanjutkan tugas yang sebelumnya diemban Ade Wellington dan digantikan Joko Driyono sebagai Plt Sekjen setelah Ade mengundurkan diri, Tisha menyebut belum mengetahui agenda besar apa yang akan dilakukannya dalam waktu dekat.
“Sepertinya kalau buat sekarang belum bisa saya jawab dan nanti setelah saya masuk baru saya akan tahu bagaimana peta kekuatan dan peta kelemahan yang perlu dijawab.”
“Sebenarnya ada harapan dan fokus kerja saya di sana tapi saya belum bisa melangkahi apa yang sejauh ini telah diterapkan, apa yang telah berjalan nanti bagaimana diakselerasi dengan cepat itu PR (Pekerjaan Rumah) saya,” beber Tisha yang juga mantan Direktur Kompetisi PT Gelora Trisula Semesta (GTS) itu.
Selain itu, Tisha juga mengungkapkan dirinya belum membuka komunikasi baik dengan Ade mapun Joko terkait pekerjaan barunya itu.
Ia tak memungkiri membutuhkan agenda dan alur kerja sebagai Sekjen PSSI perihal yang harus dikerjakan dan yang harus diperbaiki. “Saya pun tidak sabar karena perlu menunggu,” tutupnya.
Sumber foto: bola.net