Red Bull resmi memperkenalkan mitra baru mereka Aston Martin di ajang F1 untuk tahun 2018 mendatang pada Senin (25/9) yang lalu.
Sponsor yang bermarkas di Austria tersebut masih menjadi bagian dari pembalap Max Verstappen dan Daniel Ricciardo saat ini. Dan mulai beralih untuk mencari sesuatu yang berbeda di musim depan.
“Kami telah bekerja sama dengan pembuat mobil sport terkenal di dunia selama 18 bulan dan ini adalah langkah logis berikutnya untuk memperkuat hubungan kami,” demikian pernyataan dari Red Bull.
Meski demikian, Red Bull akan terus di dukung oleh mesin Renault pada 2018 mendatang. Namun terdengar kabar bahwa Renault akan berhenti menjadi mitra Red Bull di akhir musim depan sejak kehadiran Aston Martin.
Ketika menghadiri GP Singapura, bos tim Red Bull Christian Horner mengatakan kepada media bahwa hanya ada satu dari empat penyedia tenaga listrik saat ini yang bisa menjadi pemasok mesin tim pada tahun 2019 dan 2020.
Akan tetapi peraturan mesin F1 akan dirubah untuk tahun 2021, ketika banyak orang percaya mesin Aston Martin akan memberi tenaga lebih bagi Red Bull.
“Kemitraan inovasi yang kami miliki bersama Aston Martin telah menjadi proyek pelopor sejak hari pertama,” kata Horner.
“Setelah membangun Aston Martin Valkyrie dengan sukses pada 2016, kami senang bisa memperkuat kemitraan tersebut dan melihat Aston Martin Red Bull Racing di ajang balapan 2018.” tambah Horner.
Dalam kemitraan di antara Red Bull dan pabrikan asal Inggris ini juga akan memasukkan pusat Advanced Performance Center yang terlebih dahulu didirikan di Kampus Red Bull, Milton Keynes. Di sana akan ada 110 desainer dan staf teknik Aston Martin.
Max Verstappen saat berpose di atas mobil balap F1 Renault-Red Bull. (Source:www.redbull.com)
“Sebagai tambahan, lebih dari 100 staf Aston Martin akan bekerja di Advanced Performance Center yang baru didirikan di kampus kami, untuk memungkinkan kami bekerja sama lebih lanjut bersama Aston Martin pada proyek baru yang spesial dan inovatif.” tegas Horner.
“Diskusi unit kekuatan di F1 menarik bagi kamu, tapi hanya jika situasinya benar. Kemitraan juara adalah langkah logis berikutnya untuk kemitraan inovasi dengan Red Bull Racing.” kata Palmer.
“Kami tidak akan memasuki perang mesin tanpa batasan biaya atau jam terbang, namun kami percaya bahwa jika FIA dapat menciptakan lingkungan yang tepat, kami akan merasa tertarik untuk terlibat lebih jauh lagi.” tambah Palmer.